Jakarta, KARONESIA | Badan Narkotika Nasional (BNN) RI berhasil melumpuhkan 11 jaringan narkotika hanya dalam 18 hari. Operasi senyap itu diumumkan Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto di Lapangan Parkir BNN dan PT Jasa Medivest, Cikarang, Senin (15/9/2025).
Dalam operasi ini, BNN mengamankan 53 tersangka, termasuk dua warga negara asing. Total barang bukti yang disita mencapai 503,7 kilogram, terdiri atas sabu, ganja, ekstasi, kokain, hingga ganja sintetik. Selain itu, turut disita bahan kimia padat dan cair yang digunakan dalam proses produksi.
Suyudi menegaskan, narkoba adalah ancaman serius bagi generasi bangsa. Ia menyebut operasi ini telah menyelamatkan lebih dari 1,1 juta jiwa serta mencegah kerugian negara Rp130 miliar. “Angka ini cermin dari besarnya ancaman yang kita hadapi,” ujarnya.
Selain penindakan, BNN juga mengungkap kasus pencucian uang jaringan Sutarnedi di Palembang dengan aset senilai Rp52,7 miliar. BNN pun membongkar laboratorium sabu skala home industri serta mengamankan vape mengandung narkoba.
Suyudi menekankan bahwa BNN tidak hanya represif, tetapi juga humanis. Rehabilitasi penyalahguna dan program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) menjadi prioritas. “Kami ingin penyalahguna pulih dan kembali produktif di masyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, BNN memusnahkan barang bukti narkotika dari berbagai daerah, termasuk Kepri, Riau, Jawa Timur, dan Bali. Barang bukti yang dimusnahkan mencapai puluhan kilogram sabu, ratusan kilogram ganja, ribuan butir ekstasi, dan kokain.
BNN menegaskan komitmennya untuk terus tegas kepada sindikat, humanis kepada korban, dan transparan kepada publik. Langkah ini diharapkan memperkuat kepercayaan masyarakat dalam perang melawan narkoba demi kemanusiaan.
Editor: Lingga
© KARONESIA 2025
Link: https://karonesia.com/tni-polri/operasi-senyap-bnn-lumpuhkan-11-jaringan-narkoba/
