Babinsa dan BPBD Gelar Latihan Tanggap Bencana di Kalibaru

Kota Bekasi. KARONESIA | Kesiapsiagaan menghadapi bencana alam kembali diuji di Kalibaru, Kota Bekasi. Babinsa Koramil 01/Kranji, Serka Ujang Parman, bersama tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, melatih Linmas dan aparat kelurahan dalam simulasi tanggap darurat banjir di Danau Indah, Kamis (4/9/2025).

Sebanyak 15 anggota Linmas Kelurahan Kalibaru terlibat aktif, didampingi aparat kelurahan dan tim BPBD. Latihan diperkuat peralatan evakuasi seperti perahu rafting, pelampung, hingga ring buoy. Kehadiran perangkat tersebut menegaskan bahwa skenario yang dimainkan bukan sekadar latihan seremonial.

Dalam arahannya, Serka Ujang Parman meminta peserta serius. “Ini bukan simulasi main-main. Saat berhadapan dengan alam, kita harus siap dan disiplin. Latihan adalah bekal menghadapi kondisi nyata,” katanya tegas.

Materi teknis diberikan tim BPBD melalui skenario evakuasi banjir. Linmas dilatih menggunakan teknik RTRGT (Rapid To Rescue and General Technique) serta praktik water rescue. Peserta juga diuji mengevakuasi warga dengan metode penyeberangan basah memakai alat pelindung lengkap.

Sekretaris Kelurahan Kalibaru, Ani Sumarni, menekankan latihan ini penting karena banjir kerap mengancam kawasan tersebut. “Kami ingin Linmas benar-benar tangguh dan cepat bergerak saat bencana datang,” ujarnya.

Apresiasi juga datang dari Karsono, perwakilan BPBD Kota Bekasi. Ia menilai kolaborasi ini membangun mental sigap Linmas. “Latihan ini membekali mereka agar lebih terampil dan kuat menghadapi situasi darurat,” katanya.

Dari sisi komando, Danramil 01/Kranji Mayor Inf Taufik Ismail memuji kerja sama lintas unsur. Menurutnya, sinergi Babinsa, BPBD, dan Linmas adalah kunci memperkuat sistem mitigasi bencana di tingkat wilayah. “Dengan latihan bersama, koordinasi meningkat dan kesiapsiagaan warga lebih terjamin,” tegasnya.

Latihan yang ditutup dengan evaluasi bersama ini memperlihatkan wajah nyata manajemen kebencanaan di daerah. Sinergi aparat militer, pemerintah, dan masyarakat menjadi modal penting agar Bekasi tidak lagi hanya bereaksi ketika banjir melanda, melainkan siap bertindak sejak dini.

Editor: Lingga
© KARONESIA 2025