Jakarta, Karonesia.com – Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) telah mengumpulkan lebih dari 300 arsip, termasuk beberapa Surat Cinta yang dikirimkan oleh Presiden Pertama RI, Soekarno, kepada istrinya, Ratna Sari Dewi, saat tinggal di Tokyo, Jepang. Dalam surat-surat tersebut, terdapat fakta baru terkait peristiwa Gerakan 30 September (G30S)/PKI.
Seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/11/2023), Kepala ANRI Imam Gunarto di sela Agenda Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) di Denpasar, Bali mengatakan, (Arsip) sudah di Indonesia tapi aslinya masih di sana (Jepang). Nanti pelan-pelan kami akan bawa juga aslinya.
Saat ini, kata dia, pihaknya sedang menyusun sebagian arsip yang sudah dibawa ke Tanah Air dari kediaman Ratna Sari Dewi di Tokyo pada minggu lalu.
Menurut dia, arsip tersebut tergolong baru dibuka yang selama ini disimpan rapi oleh istri keenam Sang Proklamator RI Soekarno.
ANRI, lanjut dia, sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang untuk memantau dan melanjutkan arsip bersejarah itu.
“Selama ini kan disimpan terus oleh Ibu Dewi, belum dibuka (publik) dan itu ada 300 lebih arsip di sana (kediaman Ratna Sari Dewi di Tokyo),” katanya.
Sementara itu, Menpan RB Abdullah Azwar Anas dalam kesempatan yang sama mengungkapkan Surat Cinta Bung Karno kepada Ratna Sari Dewi itu tertanggal 1-10 Oktober 1965.
Ia mengungkapkan ada sejarah baru belum diungkapkan kepada publik yang tertulis melalui Surat Cinta Bung Karno yang dikirimkan kepada Ratna Sari Dewi.
“Dari curahan hati paling dalam Bung Karno. Bung Karno merasa tidak tahu sama sekali dengan Peristiwa G30S/PKI. Itu dari kami baca suratnya, ini fresh ini,” katanya.
Ia mengungkapkan surat itu merupakan terbaru yang dikumpulkan ANRI dan baru ditemukan dari Tokyo.
“Dalam surat itu, tidak boleh dipegang, hanya boleh dibaca, salah satunya dari hati paling dalam Bung Karno menyatakan tidak tahu menahu tentang G30S/PKI, ‘saya tidak tahu tiba-tiba diajak ke sekitar Lubang Buaya terus digeser ke mana’. Seolah-olah memberi kesan beliau terlibat,” katanya mengutip petikan isi Surat Bung Karno kepada Ratna Sari Dewi.(#)