Israel Hentikan Bantuan ke Gaza, Hamas Sebut ‘Pemerasan Murahan’

Israel memblokir seluruh bantuan ke Gaza setelah Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata yang dimediasi AS.

20250302_233612

Jakarta (KARONESIA.COM) – Israel secara resmi menghentikan semua bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak Minggu (2/3/2025), menyusul kebuntuan dalam negosiasi perpanjangan gencatan senjata. Keputusan ini diambil setelah Hamas menolak usulan perpanjangan gencatan senjata yang diajukan utusan Amerika Serikat, Steve Witkoff.

Seperti dikutip dari BBC, Minggu (02/03/2025), Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa langkah ini diambil karena Hamas menolak skema yang diusulkan. “Dengan berakhirnya fase pertama kesepakatan sandera, dan mengingat penolakan Hamas terhadap usulan Witkoff untuk melanjutkan pembicaraan yang telah disetujui Israel, Perdana Menteri Netanyahu memutuskan bahwa, mulai pagi ini, semua masuknya barang dan pasokan ke Jalur Gaza akan dihentikan,” demikian pernyataan resmi yang dirilis Netanyahu.

Baca Juga :  Pangdam IV/Diponegoro Bersama Ketua Persit KCK Donor Darah Sambut HUT Persit ke-79

Hamas: Israel Lakukan ‘Kudeta’ terhadap Gencatan Senjata
Juru bicara Hamas mengecam keputusan Israel dan menyebutnya sebagai bentuk “pemerasan murahan” serta “kudeta terhadap perjanjian gencatan senjata”. Hamas juga mendesak mediator internasional, termasuk Mesir dan Qatar, untuk segera bertindak guna memastikan kelanjutan perundingan.

Fase pertama gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari telah berakhir pada Sabtu (1/3). Kesepakatan awal tersebut memungkinkan pertukaran 33 sandera Israel dengan sekitar 1.900 tahanan Palestina. Namun, fase kedua yang seharusnya mengarah pada penghentian perang secara permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza belum menemui titik terang.

PBB dan Mesir Desak Bantuan Kemanusiaan Tetap Mengalir
Seperti disadur dari BBC, berbagai lembaga kemanusiaan mengonfirmasi bahwa tidak ada truk bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza sejak Minggu pagi. “Bantuan kemanusiaan harus terus mengalir ke Gaza. Ini sangat penting,” ujar Antoine Renard dari Program Pangan Dunia (WFP).

Baca Juga :  Kodam I/BB Kirim Bantuan Kemanusiaan dan Tim Medis Untuk Korban Banjir di Rohul

Sementara itu, Mesir menyerukan agar kesepakatan gencatan senjata yang telah disepakati sebelumnya dilaksanakan sepenuhnya. Menteri Luar Negeri Mesir menyatakan bahwa negaranya akan mengajukan rencana rekonstruksi Gaza tanpa pemindahan paksa penduduk dalam pertemuan darurat Liga Arab pada Selasa mendatang.

Situasi Gaza Kian Memburuk
Seperti dikutip dari BBC, pertempuran antara Israel dan Hamas telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023, ketika kelompok tersebut menyerang Israel dan menewaskan sekitar 1.200 orang serta menyandera 251 lainnya. Sebagai respons, Israel melancarkan serangan udara dan darat yang telah menewaskan lebih dari 48.000 orang di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.

Baca Juga :  Kodam IV/Diponegoro Siap Berperan Aktif Amankan Pilkada Serentak 2024

Dengan Israel yang semakin memperketat blokade dan Hamas yang tetap bertahan dengan tuntutannya, upaya diplomasi masih menghadapi jalan buntu. Komunitas internasional pun terus mendesak penyelesaian yang dapat mengakhiri penderitaan warga sipil di Gaza. (@2025)

error: Content is protected !!