Medan (KARONESIA.COM) – Kodam I/Bukit Barisan membantah klaim terdakwa kasus penipuan calon siswa TNI, Nina Wati, yang menyebut dana hasil penipuan digunakan untuk kegiatan Kodam. Pernyataan ini disampaikan menanggapi aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sumatera Utara, Selasa (11/2/2025), yang menuntut transparansi dalam penyelesaian kasus tersebut.
Para pengunjuk rasa menyoroti absennya Nina Wati dalam beberapa sidang dengan alasan sakit serta statusnya yang masih berada di rumah meski menjadi tahanan kejaksaan. Mereka khawatir kondisi ini dapat menghambat proses hukum dan menimbulkan ketidakpastian bagi korban penipuan.
Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Doddy Yudha, menegaskan bahwa tidak ada dana hasil penipuan yang digunakan untuk kegiatan Kodam.
“Pernyataan Nina Wati adalah klaim pribadi dan tidak mewakili institusi Kodam I/Bukit Barisan. Kami juga memastikan bahwa Kodam tidak terlibat dalam kasus ini dan tidak ikut campur dalam jalannya persidangan,” tegasnya.
Sementara itu, enam oknum anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam kasus ini telah diproses hukum dan menunggu sidang di Pengadilan Militer I-02 Medan.
Proses hukum terhadap para oknum sudah berjalan, dan kami menyerahkan sepenuhnya kepada pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku,” tambah Kolonel Doddy.
Kodam I/Bukit Barisan menegaskan komitmennya menjaga integritas dan transparansi dalam penanganan kasus ini. “Kami mendukung proses hukum agar kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan sesuai aturan yang berlaku,” tutupnya. (@2025)
