KAROnesia.com, Bengkalis. Riau – Ketua Pengawas Perkumpulan Petani Sawit, Desa Jangkang, Kec. Bantan Kab. Bengkalis, Riau, berinisial A, ternyata bandar Narkoba. Pelaku A memiliki pengaruh besar di kalangan warga desa, dan ini membuat warga tidak menyangka bahwa A terlibat dalam jaringan narkoba internasional.
Pelaku A yang sehari-harinya membawahi kurang lebih 500 petani sawit, nyatanya terkait dengan jaringan sindikat narkotika internasional yang berada di Malaysia.
Pengungkapan ini terjadi setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap K, seorang supir travel, pada Minggu 22 September 2024 lalu. K ditangkap saat membawa dua karung berisi sabu seberat 29,92 kg di kawasan Sepahat, Riau.
Pelaku A diketahui sebagai otak yang mengatur pengiriman sabu ke Bengkalis melalui perairan Sepahat, bekerja sama dengan kaki tangannya, S.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, S mengaku menerima imbalan hingga Rp 50 juta untuk setiap transaksi narkoba yang dilakukan. Sejak 2022, mereka telah melakukan enam kali pengiriman sabu.
Tersangka K yang tidak saling mengenal dengan tersangka A maupun S mengatakan bahwa awalnya dia ditawari pekerjaan oleh seseorang di pelabuhan melalui komunikasi telepon. Karena terhimpit kebutuhan ekonomi dan tergiur dengan upah yang ditawarkan, akhirnya pelaku A mengambil pekerjaan tersebut. Memulai pekerjaannya, K diberikan uang operasional sebesar Rp 5 juta dan dijanjikan akan diberikan uang Rp 10 juta jika barang tersebut sampai di tempat tujuan.
Meskipun terdapat penyesalan di wajah para tersangka, hukum tetap akan memberi sanksi tegas. Ketiga pelaku diancam dengan hukuman maksimal, termasuk pidana mati atau penjara seumur hidup, menyoroti betapa seriusnya kejahatan narkoba di Indonesia.(@lingga_2024)
