Kepala KSP M. Qodari: Cicilan Ringan FLPP Bikin Masyarakat Bisa Miliki Rumah

Jawa Barat, KARONESIA.COM | Kepala Staf Kepresidenan M. Qodari menegaskan peluang besar masyarakat mendapatkan perumahan terjangkau pada 2025, saat menghadiri acara Penguatan Ekosistem Perumahan dan Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Jawa Barat, Kamis (18/9/2025). Bersama Gubernur Dedi Mulyadi dan Menteri Perumahan Maruarar Sirait, Qodari menyoroti strategi kreatif pemerintah memperluas akses rumah subsidi bagi keluarga berpenghasilan menengah ke bawah.

Dalam sambutannya, Kepala Staf Kepresidenan M. Qodari memuji inovasi Menteri Perumahan Maruarar Sirait, yang mampu memperluas anggaran program perumahan jauh melampaui kemampuan awal. “Target Pak Ara 3 juta rumah, anggaran yang ada mungkin hanya cukup untuk 200 ribu. Tapi dengan kreativitas, jaringan, dan kerja keras, beliau mampu meningkatkan anggaran secara signifikan,” ujar Qodari, dikutip dari media sosial, disambut tepuk tangan para hadirin termasuk Wali Kota, Bupati, dan tokoh swasta.

Kepala Staf Kepresidenan menambahkan, peluang ini menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo, yang diistilahkan Qodari sebagai “Prabonomics”. Prinsipnya, selain mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata, program ini dirancang untuk membantu keluarga dengan pendapatan di bawah 5,8 juta rupiah per bulan agar bisa mengakses kebutuhan pokok, termasuk rumah.

Data pemerintah menunjukkan hanya sekitar 1% keluarga yang berpendapatan lebih dari 27,5 juta per bulan, sehingga program perumahan subsidi menjadi kunci untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat.

Qodari menekankan pentingnya bunga ringan bagi pembiayaan perumahan. “Dengan dana murah dari program FLPP, masyarakat dapat membeli rumah dengan cicilan lebih rendah dibandingkan biaya sewa. Sebagai contoh, penerima FLPP sebelumnya tinggal di kos sewa 2 juta per bulan, kini cicilan rumahnya hanya 1,7 juta per bulan,” ujarnya.

Strategi ini memungkinkan masyarakat menengah ke bawah memiliki rumah sendiri, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.

Lebih lanjut, Qodari menyoroti dinamika kebijakan fiskal yang saling bersinergi. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, menurut Qodari, menerapkan pendekatan stimulasi likuiditas untuk pasar, namun langkah Menteri Perumahan Maruarar Sirait lebih cepat menyalurkan dana ke sektor perumahan.

“Pak Purbaya pintar, tapi Pak Ara keduluan mengambil langkah strategis agar dana dapat langsung menyentuh masyarakat,” katanya.

Provinsi Jawa Barat menjadi contoh keberhasilan program ini, dengan pertumbuhan ekonomi melebihi rata-rata nasional. Qodari mengajak seluruh kepala daerah memanfaatkan momentum ini semaksimal mungkin, agar program perumahan 2025 dapat menjangkau lebih banyak keluarga.

Dengan sinergi kementerian, kepala daerah, dan sektor swasta, program perumahan tahun 2025 menawarkan akses nyata bagi masyarakat menengah ke bawah. Pemerintah menegaskan komitmen memperluas kepemilikan rumah sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi, menghadirkan solusi jangka panjang bagi kesejahteraan rakyat.

Editor: Lingga
© KARONESIA 2025