Bertemu Komunitas AI: Bamsoet Dorong Transformasi Ekonomi Digital Indonesia

“Digitalisasi UMKM bukan pilihan, melainkan keharusan,” ujar Bambang Soesatyo.

Karonesia.com_20250315_124122_000

Jakarta (KARONESIA.COM) – Perkembangan kecerdasan buatan (AI) semakin pesat dan mulai mengubah lanskap ekonomi, termasuk bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di tengah era globalisasi yang menuntut efisiensi dan inovasi, Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus anggota DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan bahwa transformasi digital berbasis AI adalah kunci bagi kemajuan bangsa.

Dalam pertemuan dengan komunitas pecinta AI yang tergabung di PT IMAJIK, Bamsoet menyoroti bagaimana teknologi ini dapat menjadi solusi bagi UMKM dalam menghadapi persaingan global. “Transformasi digital bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan yang harus segera diadopsi. AI memungkinkan UMKM mendapatkan akses pasar lebih luas dan meningkatkan efisiensi bisnis mereka,” ujar Bamsoet, Sabtu (15/3/2025).

Direksi PT IMAJIK yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Chief Executive Officer Brillian Fairiandi, Chief Business Officer Glorio Yulianto, dan Chief Technology Officer Agus Wibowo. Diskusi ini menyoroti pentingnya membangun ekosistem digital yang mendukung pertumbuhan UMKM, mulai dari akses pembiayaan, pelatihan teknologi, hingga pemanfaatan platform digital secara optimal.

Baca Juga :  Terima INAmikro, Bamsoet Dorong Perdagangan Karbon Indonesia ke Pasar Global

Bamsoet menjelaskan bahwa digitalisasi UMKM selaras dengan program Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Program ini menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan dengan memperkuat peran UMKM melalui teknologi. Salah satu langkah konkret yang diusulkan adalah menyiapkan tenaga ahli di bidang big data analytics, blockchain, cyber security, dan biotechnology.

Gambar: Bamsoet bersama komunitas AI membahas peran teknologi dalam transformasi digital UMKM.

Menurut laporan Bank Indonesia tahun 2023, sebanyak 64% UMKM di Indonesia telah mengadopsi teknologi digital, yang berdampak pada peningkatan pendapatan sebesar 20-30%. Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi bukan hanya peluang, tetapi juga keharusan agar UMKM tetap kompetitif. “Platform e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee telah membantu UMKM beradaptasi dengan pasar digital, mempercepat pertumbuhan bisnis mereka,” tambah Bamsoet.

Baca Juga :  Gelar HUT Ke-6, UMKM Tangguh Berkibar Dukung Transformasi Digital Kemkominfo

Namun, tidak semua UMKM siap menghadapi transformasi digital. Banyak pelaku usaha masih mengalami kesulitan dalam memahami teknologi baru, akses ke pelatihan digital, serta keterbatasan infrastruktur. Untuk mengatasi tantangan ini, Bamsoet menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menyediakan pelatihan yang mudah diakses serta dukungan regulasi yang mempermudah digitalisasi UMKM.

Selain itu, aspek keamanan siber juga menjadi perhatian utama. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital, risiko kejahatan siber terhadap UMKM pun semakin besar. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan literasi digital agar pelaku usaha dapat memahami cara melindungi data dan transaksi mereka.

Baca Juga :  Rapim Kadin,Pj Gubernur Babel Dorong Peran UMKM, Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Yang Inklusif

AI bukan sekadar teknologi canggih, tetapi juga alat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi rakyat. Dengan dukungan yang tepat, UMKM di Indonesia dapat semakin berkembang dan bersaing di tingkat global. “Jika kita ingin melihat ekonomi digital Indonesia maju, maka digitalisasi UMKM harus menjadi prioritas utama,” kata Bamsoet.(@2025)

error: Content is protected !!