Caption: Prajurit TNI sedang bekerja membangun sumur bor atau bekerja bersama warga
KARONESIA.COM | Nganjuk – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 di Kabupaten Nganjuk kembali menjadi bukti konkret komitmen TNI dalam mengakselerasi pembangunan wilayah perdesaan. Melalui sinergi nyata antara prajurit dan masyarakat, TMMD menghadirkan berbagai terobosan infrastruktur yang menyasar kebutuhan mendasar warga, terutama di sektor pertanian.
Salah satu titik fokus kegiatan kali ini adalah pembangunan lima unit sumur bor, termasuk di Dusun Bajulan, Desa Prayungan, Kecamatan Lengkong, Sabtu (10/05/2025). Di kawasan yang dikenal sebagai lumbung pangan lokal itu, keberadaan air menjadi kebutuhan vital yang selama ini kerap menjadi kendala dalam peningkatan produktivitas pertanian.
Dandim 0810/Nganjuk Letkol Inf Andi Sasmito, yang juga bertindak sebagai Dansatgas TMMD ke-124, menegaskan bahwa keberadaan sumur bor tersebut diyakini mampu mengairi hingga 30 hektare lahan pertanian warga. Ia menilai langkah tersebut sebagai bentuk keberpihakan nyata TNI terhadap peningkatan kesejahteraan petani.
“Dari perhitungan debit air yang keluar, potensi pengairan sumur ini cukup besar. Harapan kami, sumur bor ini bisa langsung berdampak terhadap hasil panen dan ekonomi para petani,” ujar Andi saat meninjau lokasi pembangunan.

Caption: Melalui TMMD ke-124, TNI membangun sumur bor di Desa Prayungan, Nganjuk, untuk meningkatkan hasil panen petani dan mendukung ketahanan pangan.
Tak sekadar pembangunan fisik, program TMMD di Nganjuk kali ini juga mengusung pendekatan jangka panjang. Letkol Andi menyampaikan, pembangunan infrastruktur air itu menjadi bagian integral dari strategi mendukung ketahanan pangan nasional, selaras dengan program pemerintah pusat.
“Air adalah sumber kehidupan pertanian. Dengan mencukupi kebutuhan ini, maka kami turut mengambil peran dalam menjaga ketahanan pangan daerah maupun nasional,” tegasnya.
Progres pembangunan yang dilaksanakan secara gotong royong bersama warga juga mencerminkan nilai-nilai kemanunggalan TNI dan rakyat yang selama ini menjadi fondasi TMMD. Warga setempat terlihat antusias terlibat langsung dalam pengerjaan fisik, mulai dari penggalian, pemasangan pipa, hingga proses pengecoran.
Di Dusun Bajulan, sumur bor yang dibangun di atas lahan kelompok tani Marsudi Tani menjadi simbol harapan baru. Ketua kelompok tani setempat mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas perhatian TNI terhadap nasib para petani.
“Kami merasa diperhatikan. Selama ini kami sangat tergantung pada tadah hujan. Sekarang, dengan adanya sumur bor, kami punya harapan panen lebih stabil, bahkan bisa menanam lebih dari sekali dalam setahun,” ujar salah satu tokoh petani yang ikut dalam kegiatan TMMD.
Pembangunan infrastruktur dasar seperti ini dinilai sangat efektif dalam menjawab tantangan lapangan di tingkat desa. Kebutuhan air untuk irigasi yang selama ini menjadi hambatan kini mulai teratasi. Pemerintah daerah pun menyambut baik pelaksanaan TMMD, karena turut mempercepat pemerataan pembangunan yang selama ini belum sepenuhnya menjangkau wilayah terpencil.
TMMD ke-124 di Nganjuk tak hanya menyasar target fisik, tetapi juga membangun harapan dan semangat kolektif untuk maju bersama. Melalui pendekatan menyeluruh antara pembangunan fisik dan sosial, TNI memperkuat peran sebagai agen perubahan, sekaligus motor penggerak pembangunan di akar rumput. (#)
Editor: Lingga
Copyright © KARONESIA 2025