Jakarta (KARONESIA.COM) – Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan pentingnya sinergi seluruh elemen bangsa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Bamsoet menyampaikan optimisme ini usai bertemu Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Bamsoet menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi memerlukan langkah strategis, termasuk peningkatan investasi, optimalisasi kerja sama internasional, reformasi kebijakan pajak, serta penguatan sektor industri kendaraan listrik dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Menurutnya, pencapaian target ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha.
“Kita optimis target Presiden Prabowo untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dapat tercapai. Melalui kerja sama internasional yang lebih baik, reformasi kebijakan yang mendukung, dan inovasi dalam sektor-sektor utama, Indonesia dapat meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Bamsoet.
Bamsoet menjelaskan, investasi adalah penggerak utama ekonomi nasional. Namun, tantangan besar seperti regulasi yang tidak konsisten masih menjadi hambatan. Oleh karena itu, pemerintah perlu menyederhanakan peraturan dan menciptakan mekanisme pengaduan yang responsif bagi investor. Lingkungan bisnis yang lebih kondusif akan mendorong arus modal asing masuk ke Indonesia.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya evaluasi kebijakan pajak, terutama dalam menghadapi kebijakan global minimum tax sebesar 15%. Menurutnya, Indonesia perlu menyesuaikan insentif pajaknya agar tetap kompetitif seperti yang dilakukan Singapura. Langkah ini diharapkan dapat menjaga daya tarik investasi asing dan meningkatkan stabilitas pendapatan negara.
Di tingkat internasional, kerja sama dengan berbagai organisasi dan perjanjian ekonomi global juga menjadi faktor kunci. Bamsoet mencontohkan potensi besar dari perjanjian Indonesia dengan OECD, IEU CEPA, CP-TPP, dan Indonesia-Kanada FTA. Berdasarkan data OECD 2023, negara-negara yang aktif dalam kerja sama perdagangan internasional mencatat peningkatan perdagangan hingga 20% dalam lima tahun terakhir. Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing nasional.
Dukungan terhadap industri kendaraan listrik juga mendapat perhatian khusus. Bamsoet menilai bahwa sektor transportasi berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan pemberian insentif pajak, seperti Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk mobil listrik hybrid, pemerintah tidak hanya mendorong inovasi ramah lingkungan tetapi juga memperkuat industri otomotif nasional.
Komitmen untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% ini diharapkan dapat menjadi agenda bersama bagi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Dengan sinergi yang kuat, Indonesia memiliki peluang besar untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan berdaya saing global. (@2025)