KARONESIA.COM | Jakarta Timur – Prajurit Yonif 201/Jaya Yudha melaksanakan latihan Pencak Silat Militer di aula markas batalyon, Selasa (3/6/2025). Latihan ini merupakan bagian dari program penguatan bela diri prajurit sekaligus pelestarian warisan budaya Indonesia.
Pencak Silat Militer dikembangkan oleh TNI Angkatan Darat sebagai bentuk bela diri yang menggabungkan teknik tradisional pencak silat dengan kebutuhan taktis dan pertahanan diri dalam medan militer. Program ini tidak hanya menanamkan kemampuan fisik, tetapi juga memperkuat karakter dan disiplin tempur.
Komandan Batalyon Infanteri 201/JY, Letkol Inf M. Alharidz Unus, S.Sos., M.I.P., menjelaskan bahwa Pencak Silat Militer penting dikuasai oleh setiap prajurit. Selain sebagai keterampilan bertahan hidup, bela diri ini menjadi bekal untuk melindungi diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
“Latihan ini menjadi fondasi penting bagi prajurit. Selain membela diri, bela diri ini juga dapat digunakan untuk melindungi orang lain dari ancaman yang melanggar hukum,” tegas Letkol Alharidz.
Pelatihan berlangsung secara teratur dan terstruktur, dengan instruktur profesional yang telah tersertifikasi di lingkungan TNI AD. Prajurit mengikuti setiap sesi dengan semangat tinggi, menunjukkan dedikasi mereka terhadap penguasaan teknik bela diri dan pelestarian budaya bangsa.
Pencak Silat Militer juga diharapkan mampu mendukung prestasi nasional dan internasional di bidang olahraga bela diri. TNI AD mendorong setiap satuan untuk aktif melaksanakan pembinaan pencak silat sebagai bagian dari misi pembentukan prajurit yang tangguh dan berkarakter.
Dengan latihan ini, Yonif 201/JY menegaskan komitmennya untuk membentuk prajurit yang profesional, kuat secara fisik, dan siap menghadapi segala bentuk tantangan di medan tugas maupun di lingkungan masyarakat.
Editor: Lingga
Copyright © KARONESIA 2025