KARONESIA.COM | Jakarta – Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Kejaksaan Agung memeriksa lima saksi dalam kasus dugaan korupsi program digitalisasi pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Kelima saksi diperiksa, Kamis (12/06/2025) untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi berkas penyidikan perkara yang berlangsung sejak 2019 hingga 2022.
“Saksi-saksi yang diperiksa memiliki peran penting dalam proses pengadaan alat pembelajaran berbasis teknologi informasi,” ujar sumber di Kejaksaan Agung, Kamis.
Identitas kelima saksi yang diperiksa yakni:
- HD, anggota Tim Teknis Analisa Kebutuhan Alat Pembelajaran TIK untuk jenjang SD dan SMP pada tahun anggaran 2020.
- RS, Manajer Pemasaran PT Acer Indonesia tahun 2020.
- HEH, anggota Tim Teknis Analisa Kebutuhan Alat Pembelajaran TIK tahun 2020.
- NKH, anggota tim teknis dengan peran serupa.
- IA, Staf Khusus Kemendikbudristek tahun 2020.
Kelima saksi tersebut dimintai keterangan mengenai proses analisa kebutuhan, mekanisme pengadaan, serta kemungkinan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan program digitalisasi pendidikan yang dibiayai anggaran negara.
Pemeriksaan dilakukan sebagai bagian dari upaya penegakan hukum terhadap indikasi tindak pidana korupsi yang berpotensi merugikan keuangan negara, khususnya dalam pemanfaatan teknologi untuk pendidikan.
Hingga saat ini, Kejaksaan Agung terus mendalami keterangan dari pihak-pihak terkait, termasuk pejabat kementerian dan perwakilan perusahaan swasta, guna mengungkap secara menyeluruh konstruksi perkara tersebut.
Penyidikan atas kasus ini menjadi salah satu prioritas JAM Pidsus sebagai bagian dari penguatan integritas tata kelola pendidikan nasional.
Editor: Lingga
Copyright © KARONESIA 2025
