Home » Berita » Toolkit WHO Dorong Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda

Toolkit WHO Dorong Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda

KARONESIA.COM | Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan toolkit global terbaru untuk mendorong keselamatan pejalan kaki dan pesepeda, bertepatan dengan Pekan Keselamatan Jalan Global PBB ke-8 yang berlangsung serentak di berbagai belahan dunia. Kampanye tahun ini mengusung tema “Buat berjalan kaki dan bersepeda menjadi aman”, sebagai bentuk tanggapan atas tingginya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas yang dialami pengguna jalan yang paling rentan.

Menurut data WHO yang dikutip dari laman resminya, www.who.int, sekitar 1,2 juta jiwa meninggal dunia setiap tahun akibat kecelakaan di jalan raya. Lebih dari seperempat korban merupakan pejalan kaki dan pesepeda. Meski aktivitas ini menawarkan beragam manfaat, infrastruktur pendukung di banyak wilayah masih sangat minim. WHO mencatat, hanya 0,2 persen jalan di seluruh dunia yang dilengkapi jalur sepeda, dan sebagian besar komunitas belum memiliki trotoar atau penyeberangan pejalan kaki yang aman.

“Berjalan kaki dan bersepeda meningkatkan kesehatan dan menjadikan kota lebih berkelanjutan. Setiap langkah dan kayuhan membantu mengurangi kemacetan, polusi udara, dan penyakit,” ujar Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari www.who.int. Ia menambahkan, keselamatan pengguna jalan perlu dijamin agar semakin banyak orang memilih moda transportasi yang sehat dan ramah lingkungan.

Baca Juga :  Semakin Masif, IMO-Indonesia Segera Kukuhkan DPW di Kalimantan Tengah

Toolkit terbaru yang dirilis WHO hadir untuk mengisi kesenjangan kebijakan di banyak negara. Panduan ini dirancang sebagai acuan praktis berbasis bukti bagi pembuat kebijakan, perencana kota, advokat kesehatan masyarakat, hingga organisasi sipil. WHO mendorong agar aktivitas berjalan kaki dan bersepeda diintegrasikan ke dalam kebijakan transportasi, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan secara menyeluruh.

Adapun beberapa langkah strategis yang dianjurkan melalui toolkit tersebut antara lain pembangunan infrastruktur aman seperti trotoar, penyeberangan dan jalur sepeda terlindungi; penetapan serta penegakan batas kecepatan sesuai standar global; kampanye kesadaran publik untuk perubahan perilaku pengguna jalan; hingga insentif keuangan guna mendorong mobilitas aktif di masyarakat.

Meskipun tren global menunjukkan sedikit penurunan angka kematian pejalan kaki dan stagnasi pada kematian pesepeda selama periode 2011 hingga 2021, WHO mencatat bahwa risiko di tingkat regional justru meningkat signifikan. Dalam laporan resmi yang dikutip dari www.who.int, kematian pejalan kaki di Wilayah Asia Tenggara naik sebesar 42 persen, sementara di Wilayah Eropa, kematian pesepeda meningkat 50 persen. Di Wilayah Pasifik Barat, angka kematian pesepeda bahkan melonjak tajam hingga 88 persen.

Baca Juga :  Terima INAmikro, Bamsoet Dorong Perdagangan Karbon Indonesia ke Pasar Global

Sebagai bagian dari kampanye global tahun ini, WHO turut menggandeng ratusan organisasi dan pemerintah untuk menggalang dukungan konkret. Global Alliance of NGOs for Road Safety, misalnya, menggerakkan lebih dari 400 organisasi anggotanya di 100 negara dalam memperkuat advokasi keselamatan jalan.

Etienne Krug, Direktur Departemen Penentu Sosial Kesehatan WHO, dalam pernyataannya yang dimuat di www.who.int, menegaskan bahwa langkah cepat sangat dibutuhkan untuk menjadikan moda transportasi paling alami ini lebih aman. “Ini penting, tidak hanya untuk keselamatan jalan, tetapi juga untuk kesehatan, kesetaraan, dan iklim,” ujarnya. Ia menekankan perlunya kerja sama lintas sektor, transportasi, kesehatan, pendidikan, hingga tata kota untuk mewujudkan ruang publik yang aman dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Melalui peluncuran toolkit ini, WHO berharap agar keselamatan jalan tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor transportasi semata, tetapi menjadi bagian dari komitmen bersama dalam menciptakan kota yang sehat, tangguh, dan berkelanjutan.

Avatar Adm

Editor: Tim Redaksi
Copyright © KARONESIA 2025