Tangerang Selatan, KARONESIA.com |
Di sela deretan rumah modern di Cluster Gardenia Loka, Serpong Utara, aroma tanah lembab berpadu dengan wangi vanili muda di lahan Kelompok Wanita Tani (KWT) Good Farm, Sabtu (8/11/2025). Lahan sempit di tengah kota itu disulap menjadi kebun mini, tempat para warga menanam bibit vanili dan anggur yang merupakan dua komoditas yang kini digadang menjadi “senjata baru” kemandirian pangan Tangerang Selatan.
Kegiatan ini digagas HG Smart Community dan Kelompok Tani Wanita (KWT) Good Farm, sebagai bagian dari peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2025. Tak sekadar seremoni, kegiatan ini menandai lahirnya gerakan baru, urban farming bernilai ekonomi tinggi di jantung kota metropolitan.
Hadir dalam acara tersebut Direktur Buah dan Florikultura Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Dr. Liferdi Lukman, SP, MSi,; Kabid Ketahanan Pangan DKP3 Tangsel Virgo S; Ketua HG Smart Dr. H. Heri Gagarin; serta Putri Indonesia Lingkungan, Patricia Bella. Semua menaruh keyakinan bahwa langkah kecil ini bisa menjadi model ketahanan pangan baru: tangguh, adaptif, dan berbasis komunitas.

Dari Kota Tanpa Sawah ke Kota Produktif
Kabid Ketahanan Pangan DKP3 Tangsel, Virgo S, menyebut gerakan tanam vanili dan anggur sebagai simbol perubahan cara pandang terhadap pertanian perkotaan.
“Kami ingin setiap rumah tangga di Tangsel punya lahan produktif. Sekecil apapun halaman, bisa menjadi sumber pangan dan pendapatan,” ujar Virgo.
Tangsel, kata dia, memang tak memiliki sawah luas seperti daerah lain. Namun, kekuatan sumber daya manusianya justru menjadi modal utama. KWT Good Farm, misalnya, berhasil menjuarai lomba inovasi pertanian perkotaan tingkat nasional, bukti bahwa warga kota bisa menjadi petani modern dengan kreativitas dan teknologi.

Virgo menegaskan, DKP3 akan terus melakukan pendampingan melalui penyediaan bibit unggul, pelatihan budidaya, hingga fasilitasi pencatatan hasil panen agar bisa diintegrasikan ke sistem data pangan nasional.
“Kami dorong agar hasil panen masyarakat tercatat, sehingga bisa diusulkan untuk dukungan dari provinsi maupun pusat,” katanya.
Kementan dan Komunitas Gerakkan “Si Emas Hijau”
Dukungan nyata juga datang dari Kementerian Pertanian RI. Dr. Liferdi Lukman menilai, inisiatif Tangsel sejalan dengan arah pembangunan hortikultura nasional.
“Begitu ada lahan tidur, mereka langsung menanam. Ini semangat swasembada yang sesungguhnya,” tuturnya.

Menurutnya, Indonesia sudah menembus swasembada beras dengan produksi 34,7 juta ton pada 2025. Fokus berikutnya adalah hilirisasi komoditas bernilai ekspor, salah satunya vanili yang dikenal sebagai emas hijau karena nilai jualnya tinggi. Pada 2023, nilai ekspor vanili nasional mencapai Rp1,5 triliun.
“Kalau masyarakat bisa produksi sendiri, uang itu berputar di dalam negeri. Tangsel menjadi salah satu pionir,” ujar Liferdi.
Sementara itu, Dr. Heri Gagarin dari HG Smart menekankan pentingnya membangun budaya bertani di perkotaan.
“Menanam vanili butuh kesabaran, tapi hasilnya sepadan. Ini investasi hijau jangka panjang,” katanya.
Putri Indonesia Lingkungan, Patricia Bella, turut mengajak generasi muda untuk aktif menanam dan menjaga keseimbangan alam.
“Menanam vanili dan anggur adalah bentuk cinta kita pada bumi dan cara sederhana menjaga keberlanjutan,” katanya.
Selain vanili, komunitas juga memperkenalkan angur lokal varietas unggul sebagai alternatif tanaman produktif yang bisa tumbuh di pekarangan. Masyarakat diajak memanfaatkan setiap sudut kota sebagai lahan hijau produktif, sembari belajar tentang konsep eduwisata pertanian perkotaan.
Menuju Ekonomi Hijau Perkotaan
Gerakan ini mendapat sambutan luas dari warga. Selain mempercantik lingkungan, kebun mini yang tumbuh di perumahan modern Tangsel menjadi sarana edukatif bagi anak-anak dan ruang interaksi sosial baru antarwarga.
“Kalau masyarakat kompak, setiap halaman bisa produktif. Ini bukan sekadar hobi, tapi gaya hidup baru warga Tangsel,” pungkas Virgo.
Dengan dukungan Kementan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Tangsel dan komunitas lokal, Tangsel kini tengah menapaki babak baru, kota tanpa sawah yang menumbuhkan pangan dari halaman sendiri.
Vanili dan anggur bukan lagi sekadar tanaman, melainkan simbol kemandirian dan optimisme hijau di tengah kota beton.(*).
Editor: Lingga
© KARONESIA 2025
Link: https://karonesia.com/ekonomi/vanili-si-emas-hijau-dan-anggur-jadi-senjata-baru-virgo-s-setiap-halaman-bisa-produktif/

