DKP3 Tangsel Dukung KWT G’Urban Farming Tangsel Kembangkan Ketahanan Pangan dari Lahan Sempit

Serpong Utara, KARONESIA.com |Gerakan ketahanan pangan di Kota Tangerang Selatan terus digelorakan, kali ini lewat tangan-tangan tangguh para perempuan. Melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) G’Urban Farming, semangat bercocok tanam di lahan sempit tumbuh menjadi gerakan ekonomi rakyat yang produktif.

Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Tangsel, Febri, Rabu (12/11/2025) hadir langsung di lahan G’Urban Farming di Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara. Ia memberikan pembekalan kepada para anggota KWT tentang teknik urban farming dan strategi mengubah ruang terbatas menjadi lahan produktif.

“Pertanian perkotaan bukan sekadar menanam di pot. Ini langkah nyata untuk menciptakan ketahanan pangan rumah tangga sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat,” ujar Febri di hadapan puluhan peserta.

Menurutnya, gerakan seperti ini menjadi jawaban atas tantangan keterbatasan lahan di wilayah perkotaan. Dengan dukungan pemerintah dan semangat komunitas, perempuan punya peran strategis menjaga pasokan pangan lokal tetap aman.

Tak hanya bicara soal menanam, DKP3 Tangsel juga mendorong kelompok tani perempuan agar mulai berpikir ke arah pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Dengan begitu, hasil urban farming tak berhenti di panen, tapi berlanjut menjadi produk bernilai tambah yang menopang ekonomi keluarga.

Paparan tersebut disambut antusias oleh Ketua KWT G’Urban Farming, Sumiati, yang menyebut kegiatan ini membuka wawasan baru bagi para anggota. Mereka belajar bagaimana memanfaatkan lahan sempit, meningkatkan keterampilan bertani, hingga mengelola ternak kecil seperti ayam dan ikan lele.

“Bimbingan ini sangat membantu kami. Banyak ide baru yang bisa diterapkan agar lahan kecil tetap produktif,” tutur Sumiati.

Kini, di tengah padatnya permukiman Paku Jaya, lahan kecil milik KWT G’Urban Farming dikembangkan seperti ternak ayam, lele, bebek dan tanaman hortikultura dan sayuran segar. Dari sanalah muncul semangat baru bahwa kemandirian pangan bisa dimulai dari halaman rumah sendiri.

Gerakan ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan bukan sekadar program, melainkan kolaborasi nyata antara pemerintah dan masyarakat. Melalui langkah kecil yang berkelanjutan, perempuan Tangsel menunjukkan bahwa pertanian modern bisa hidup di tengah kota dan memberi dampak besar bagi ekonomi lokal.(*)

Editor: Lingga
© KARONESIA 2025