Iklan Karonesia
Home » Berita » Bukan Genangan, Sistemnya Gagal: GCP Desak Audit Drainase usai 17 Titik Tangsel Tergenang

Bukan Genangan, Sistemnya Gagal: GCP Desak Audit Drainase usai 17 Titik Tangsel Tergenang

Tangerang Selatan, KARONESIA.com | Ketua Gerakan Cinta Prabowo (GCP) Tangerang Selatan, Rahmat Daeng, sempat terjebak di tengah genangan air saat meninjau kondisi lapangan di sejumlah titik banjir, Selasa (18/11/2025) sore. Ia menyebut kondisi banjir yang kembali meluas di Tangsel sebagai “alarm keras” atas buruknya tata kelola drainase dan minimnya perawatan saluran induk, termasuk yang diklaim telah diperbaiki seperti saluran U-Ditch di beberapa kecamatan.

Genangan yang merata di 17 titik wilayah Tangsel memperlihatkan bahwa upaya penanganan banjir belum menyentuh akar masalah.

Ketua GCP Tangsel, Rahmat Daeng, menyerukan tindakan konkret dan sistematis, sambil menegaskan perlunya audit total jaringan drainase dan percepatan pembangunan struktur U-Ditch yang benar–benar terhubung ke aliran pembuangan utama.

Tanggapan Kritis Ketua GCP: “Ini Bukan Genangan, Ini Kegagalan Sistem”

Rahmat Daeng menilai genangan air setinggi 15–75 sentimeter yang terjadi hampir bersamaan di banyak titik menunjukkan bahwa saluran air eksisting tidak berfungsi.

“Saya tadi terjebak di tengah genangan hampir 40 sentimeter. Ini tidak bisa lagi disebut genangan musiman. Ini kegagalan sistem drainase kota yang sudah bertahun-tahun tidak dikelola secara profesional,” ujar Rahmat.

Ia menegaskan bahwa masalah terbesar bukan di curah hujan, tetapi di saluran yang dangkal, tidak tersambung, dan tidak dipelihara, terutama proyek U-Ditch yang menurutnya banyak dibangun tetapi tidak memiliki arah aliran yang jelas.

“Banyak U-Ditch dipasang hanya sebagai proyek fisik, tapi tanpa koneksi ke pembuangan akhir. Hasilnya? Air tetap meluap. Ini harus diaudit,” tegasnya.

Wilayah Terdampak Genangan, yaitu:
1. RT 003 RW 04 Perum Batan Indah, Kelurahan Kademangan
Ketinggian air: 5–30 cm
Terdampak: Akses jalan warga dan taman

2. Perum BPI RW 13, Pamulang Timur
Ketinggian air: 10–35 cm
Terdampak: 120 KK

3. Perumahan PBI RW 22, Kelurahan Jombang
Ketinggian air: 15–75 cm
Terdampak: 200 KK

4. Perum Pondok Pucung Indah 1 RW 04, Kelurahan Pondok Pucung
Ketinggian air: 10–40 cm
Terdampak: 40 KK

5. Perum Pondok Pucung Indah 2 RW 06, Kelurahan Pondok Pucung
Ketinggian air: 10–35 cm
Terdampak: 30 KK

6. Jalan Kemuning Maharta RW 09, Kelurahan Pondok Kacang Timur
Ketinggian air: 45 cm
Terdampak: 190 KK

7. Jalan Raya Leguti RT 01 RW 04, Kelurahan Lengkong Gudang Timur
Ketinggian air: 30 cm
Terdampak: 20 KK

8. Jalan Raya Siliwangi
Ketinggian air: 15 cm
Terdampak: Akses jalan

9. Perum Lembah Pinus RW 24, Pamulang Barat
Ketinggian air: 30 cm
Terdampak: 120 KK

10. Jalan Kemuning 3 RW 06, Pamulang Barat
Ketinggian air: 25 cm
Terdampak: Akses jalan dan kontrakan warga

11. Griya Serpong, Kelurahan Kademangan
Ketinggian air: 15–50 cm
Terdampak: 40 KK

12. Perumahan Amarapura, Kelurahan Kademangan
Ketinggian air: 10–30 cm
Terdampak: 40 KK

13. MA Pamulang Estate RW 07 dan RW 13, Kelurahan Pamulang Timur
Ketinggian air: 25 cm
Terdampak: 100 KK

14. Jalan Raya Ceger Taman Mangu, Kelurahan Jurangmangu Barat
Ketinggian air: 30 cm
Terdampak: Akses jalan

15. RT 02 RW 021, Kelurahan Parigi
Ketinggian air: 35 cm
Terdampak: 20 KK

16. RT 001 RW 01, Kelurahan Pondok Kacang Barat
Ketinggian air: 25 cm
Terdampak: 6 KK dan kontrakan warga

17. Jalan Raya Titoti Eyang Agung, Kelurahan Serua Indah
Ketinggian air: 20 cm
Terdampak: Akses jalan

Total terdampak: 926 KK + sejumlah akses jalan utama lumpuh.

GCP Tawarkan 5 Solusi Konkret untuk Kemajuan Tangsel

Rahmat Daeng meminta Pemkot Tangsel dan aparat teknis untuk segera mengubah cara kerja dari responsif menjadi antisipatif. Ia mengajukan lima solusi strategis:

1. Audit Total Seluruh Saluran Drainase
Mengidentifikasi titik-titik buntu, sedimentasi parah, dan U-Ditch yang tidak terkoneksi.

2. Pemetaan Hidrologi Kota Berbasis Data
Bukan sekadar proyek fisik, tetapi rekonstruksi pola aliran air dari hulu ke hilir.

3. Percepatan Perbaikan U-Ditch Terintegrasi
Semua U-Ditch harus: terhubung ke saluran induk, memiliki kemiringan standar, bebas dari hambatan sampah dan sedimen.

4. Kolaborasi Pemkot – Relawan – Warga

Melibatkan relawan seperti tim Cegah Banjir Tangsel dalam patroli drainase dan edukasi warga.

5. Program “Drainase Angkat Sedimen” Bulanan

Menjadikan pembersihan sedimen sebagai agenda wajib, bukan musiman.

Rahmat Daeng menegaskan GCP siap membantu Pemkot dalam pendataan titik kritis, termasuk mengawal semua pembangunan saluran agar tepat fungsi.

“Tangsel kota maju, tapi infrastrukturnya tidak boleh tertinggal. Kita butuh eksekusi, bukan seremonial. Air tidak menunggu rapat. air akan meluap jika salurannya gagal,” tegasnya.

Dengan penanganan sistematis, ia optimistis banjir dapat ditekan hingga tingkat minimal dalam dua tahun ke depan.(*)

Bagikan artikel ini untuk menyebarkan informasi terpercaya dari karonesia.com.

Foto Editor

Editor: Lingga
© KARONESIA 2025

KODE GALERY:
×
Artikel ini telah tayang di Karonesia.com dengan judul "Bukan Genangan, Sistemnya Gagal: GCP Desak Audit Drainase usai 17 Titik Tangsel Tergenang"
Link: https://karonesia.com/daerah/bukan-genangan-sistemnya-gagal-gcp-desak-audit-drainase-usai-17-titik-tangsel-tergenang/

Iklan ×