Tangerang Selatan, KARONESIA.com | Festival Flora dan Fauna (Flona) Kota Tangerang Selatan, menjadi ruang pertemuan ide dan kolaborasi antara pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan komunitas tani urban. Melalui ajang ini, masyarakat menunjukkan semangat gotong royong dalam memperkuat ekonomi lokal sekaligus memantapkan gerakan urban farming sebagai bagian dari ketahanan pangan perkotaan.
Ketua UMKM Kecamatan Setu, Rio Indriastanto, menjelaskan bahwa keikutsertaan mereka di Festival Flona bukan semata untuk menampilkan produk, tetapi juga menegaskan peran koperasi dan UMKM sebagai penggerak ekonomi rakyat.

“Kami ingin menegaskan bahwa dengan kemauan dan kerja keras, setiap orang bisa menghasilkan karya terbaik dan menjadikannya ruang produktif yang mampu menggerakkan ekonomi keluarga. Dengan demikian, ke depan setiap warga dapat berkontribusi nyata,” ujar Rio di lokasi acara, saat dikunjungi Ibu Sumiati Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Gerakan Urban Farming, Minggu (9/11/2025).
Ia menambahkan, pada pameran ini, stan Dekranas UMKM Kecamatan Setu menampilkan berbagai produk unggulan dari pelaku UMKM binaannya, antara lain Bolen Tangsel, Biji Ketapang, Chicken Skin (Keripik Kulit Ayam), Baso Aci Tulang Rangu, Kering Kentang Mustofa, hingga beragam produk-produk kerajinan tangan lainnya.
“Keberagaman produk itu menjadi cerminan kreativitas warga sekaligus bukti nyata bahwa sektor UMKM di tingkat kecamatan mampu menghadirkan inovasi yang bernilai ekonomi.” tegasnya.

Stan Dekranas Setu pun menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi, salah satunya Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Gerakan Urban Farming, Sumiati.
Pada kesempatan itu, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Gerakan Urban Farming, Sumiati, mengatakan bahwa selain kualitas produk yang terjamin, harga yang ditawarkan juga relatif terjangkau, sehingga menarik minat pengunjung dari berbagai kalangan.
Ia menilai, kegiatan seperti ini menjadi wujud nyata kolaborasi antar-komunitas dalam mendorong kemandirian dan pemberdayaan ekonomi keluarga.
“Melalui kegiatan ini, kita dapat membangun kemandirian. Dengan kerja sama lintas komunitas dan dukungan pemerintah, masyarakat bisa merasakan manfaat ekonomi yang nyata,” ujar Sumiati.
Menurutnya, keberhasilan UMKM dan gerakan tani urban di Setu tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan di bawah kepemimpinan Wali Kota Benyamin Davnie.
Ia menambahkan, berbagai program pemberdayaan pertanian kota serta fasilitasi akses pasar digital selama ini telah memperkuat rantai ekonomi lokal sekaligus membuka peluang usaha baru bagi warga.
Sementara itu, Festival Flona, lanjutnya, menjadi momentum penting untuk memperluas jejaring kerja sama antara pelaku usaha, kelompok tani, dan masyarakat. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, agar kolaborasi ini semakin kokoh.
“Semakin banyak pihak yang terlibat, semakin kuat pula fondasi ekonomi lokal kita,” kata Sumiati menegaskan.
Pembina UMKM Kecamatan Setu, Entin Nurhasanah, menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor antara koperasi, pelaku UMKM, dan komunitas tani urban perlu terus diperkuat guna menjadikan Kota Tangerang Selatan sebagai daerah dengan ekosistem ekonomi rakyat yang berkelanjutan.
Semangat gotong royong yang mengemuka dalam Festival Flona Tangsel mencerminkan sinergi nyata antara masyarakat dan pemerintah dalam membangun ekonomi berbasis potensi lokal, sebuah langkah kecil namun bermakna menuju kemandirian dan ketangguhan ekonomi perkotaan.(*)
Editor: Lingga
© KARONESIA 2025
Link: https://karonesia.com/ekonomi/festival-flona-tangsel-saat-umkm-dan-petani-urban-menyatu-dalam-irama-ekonomi-lokal/

