Babinsa Mampang Prapatan Sigap Tangani Kebakaran, Empat Kios Ludes

Jakarta Selatan, KARONESIA | Warga di Jalan Bangka Raya, Pela Mampang, Jakarta Selatan, mendadak mencekam. Asap pekat membubung dari sebuah rumah makan padang, Rabu (27/8/2025), sekitar pukul 07.56 WIB. Dalam hitungan menit, api menjalar ke empat kios di sekitarnya. Suasana panik langsung menyelimuti kawasan padat tersebut.

Laporan cepat warga membuat aparat TNI-Polri segera bergerak. Danramil 02/Mampang Prapatan, Mayor Inf Sugiyanto, memimpin langsung Babinsa untuk turun ke lokasi. Mereka bergabung dengan petugas pemadam kebakaran yang mengerahkan 10 unit mobil Damkar.

“Kami bersama Damkar, kepolisian, dan masyarakat berupaya memadamkan api sekaligus mengevakuasi warga. Namun empat kios tetap habis terbakar,” ujar Sugiyanto.

Seorang saksi, Ramdan, mengaku melihat asap pekat keluar dari dapur rumah makan padang. Ia menduga kebakaran dipicu kebocoran tabung gas. Laporan Ramdan itulah yang menjadi titik awal penanganan cepat petugas gabungan.

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.36 WIB. Satu orang mengalami luka bakar dan langsung mendapat perawatan medis. Meski kerugian materiil belum dihitung, kejadian ini menjadi pengingat serius tentang bahaya kebakaran di kawasan padat penduduk.

Mayor Sugiyanto menegaskan bahwa kehadiran Babinsa bukan hanya dalam konteks keamanan, tetapi juga untuk memastikan keselamatan masyarakat dalam kondisi darurat. “Kami berharap warga lebih waspada. Pastikan instalasi listrik aman dan periksa kondisi tabung gas secara rutin agar musibah serupa tidak terulang,” ujarnya.

Kebakaran akibat kebocoran tabung gas bukanlah kasus baru di Jakarta. Data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta mencatat, puluhan kasus serupa terjadi setiap tahun. Mayoritas berawal dari kelalaian kecil yang berujung kerugian besar.

Keterlibatan TNI-Polri bersama masyarakat menjadi kunci dalam setiap penanganan darurat. Dalam peristiwa di Mampang ini, kolaborasi semua pihak mampu mencegah api merembet lebih luas ke pemukiman warga. Upaya gotong royong tersebut menunjukkan bahwa penanganan bencana di perkotaan tidak bisa dilakukan sendirian.

Peristiwa ini juga menjadi refleksi bahwa kesadaran kolektif masyarakat sangat dibutuhkan. Edukasi kebakaran rumah tangga, perawatan instalasi listrik, hingga pelatihan evakuasi darurat perlu terus digalakkan agar risiko bisa ditekan.

Mampang pagi itu meninggalkan duka bagi pemilik kios, tetapi sekaligus pelajaran penting bagi seluruh warga Jakarta: kewaspadaan adalah benteng pertama dari bencana.

Editor: Lingga
© KARONESIA 2025