KARONESIA.COM | Tangerang – Upacara bendera 17-an di lingkungan Korem 052/Wijayakrama kembali digelar dengan penuh khidmat pada Senin (19/5/2025) di Lapangan Upacara Makorem, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Momen bulanan ini diikuti para prajurit dan ASN, serta dipimpin langsung oleh Kasi Ops Kasrem 052/Wkr Kolonel Inf Dodit Herry Setiawan, S.I.P. yang bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Dalam kesempatan tersebut, Kolonel Dodit membacakan amanat tertulis Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. Pesan-pesan strategis disampaikan menyangkut arah kebijakan TNI AD ke depan, mulai dari penegasan identitas prajurit hingga penyesuaian terhadap tantangan modernisasi pertahanan nasional.
Kasad menegaskan bahwa upacara 17-an bukan sekadar rutinitas seremonial, tetapi menjadi momen refleksi yang penting dalam memperkuat jati diri prajurit dan aparatur negara. Ia menyampaikan dukungan penuh terhadap pengesahan Undang-Undang No. 3 Tahun 2025 yang merevisi UU TNI, sebagai landasan transformasi struktural pertahanan yang lebih adaptif.
“Efisiensi anggaran harus menjadi kesadaran kolektif di seluruh satuan. Hindari kegiatan seremonial yang tidak memberi dampak strategis. Fokus kita adalah pada peningkatan kesiapan operasional dan penguatan kompetensi prajurit melalui latihan yang intensif dan berkualitas,” tegas Kasad dalam amanatnya.
Ia juga menyinggung soal kebutuhan mendesak dalam mendukung Satuan Tugas Operasi, termasuk penyediaan logistik, personel, dan elemen pendukung lainnya yang harus tepat sasaran dan waktu. Modernisasi pertahanan tidak bisa berjalan tanpa ekosistem pendukung yang kuat dan terkoordinasi.
Kasad menggarisbawahi pentingnya upaya peningkatan kesejahteraan bagi seluruh prajurit dan ASN TNI AD. Pendekatan swakelola dan penyediaan program perumahan melalui TWP (Tabungan Wajib Perumahan) menjadi bagian dari skema jangka panjang pembangunan kesejahteraan institusional.
Mengakhiri amanatnya, Jenderal Maruli menekankan kembali urgensi penerapan prosedur tetap (protap) dalam setiap kegiatan militer. Kecerobohan administrasi, kebocoran informasi, dan kerugian personel maupun materiil harus diminimalkan melalui evaluasi berkala dan budaya ketelitian.
“Setiap prajurit dan ASN TNI AD harus menjadi pribadi yang berpikir tajam, memiliki wawasan luas, dan bertindak dengan arif serta penuh tanggung jawab. Kita harus terus belajar dan memperkuat nilai moral sebagai fondasi kekuatan pertahanan negara,” pungkasnya.
Upacara yang berlangsung singkat namun bermakna ini menjadi cerminan semangat reformasi internal di tubuh TNI AD. Korem 052/Wijayakrama terus menunjukkan komitmen dalam menjawab tantangan zaman, sekaligus menjaga profesionalisme prajurit di tengah dinamika pertahanan nasional yang terus berkembang.
Editor: Lingga
Copyright © KARONESIA 2025