APINDO dan Mitra Strategis Teken MoU Dukung Hilirisasi Rumput Laut Nasional

Jakarta, KARONESIA.com | Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) bersama sejumlah mitra strategis menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendukung hilirisasi rumput laut melalui Indonesia Seaweed Initiative, sebuah langkah kolaboratif menuju penguatan ekonomi biru nasional yang berkelanjutan.

Penandatanganan MoU ini melibatkan APINDO, Standard Chartered, Conservation International, dan Konservasi Indonesia sebagai bagian dari komitmen multipihak memperkuat rantai nilai rumput laut nasional. Program ini menjadi bentuk kerja sama strategis sektor swasta, lembaga keuangan, dan organisasi konservasi dalam menjawab kesenjangan antara potensi besar industri rumput laut Indonesia dan kondisi aktual di lapangan.

Ketua Umum APINDO, Shinta Kamdani, menegaskan pentingnya membangun ekosistem pendukung yang menyeluruh. “Hilirisasi rumput laut membutuhkan lebih dari sekadar industrialisasi produk yang krusial adalah membangun ecosystem enabler yang mengintegrasikan riset, logistik, pembiayaan inovatif, serta transfer teknologi bagi petani,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa APINDO tengah mendorong penyusunan roadmap lintas sektor agar rumput laut menjadi komoditas strategis bernilai tambah tinggi dan berdaya saing global.

Sementara itu, CEO Standard Chartered Indonesia, Donny Donosepoetro OBE, menilai potensi industri rumput laut Indonesia sangat besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. “Industri rumput laut adalah sektor strategis yang berkontribusi bagi ekonomi sekaligus mendukung agenda keberlanjutan global,” katanya.

Konservasi Indonesia dan Conservation International turut berperan memberikan dukungan ilmiah dan teknis dalam pengembangan riset, pemantauan sosial-ekologi, dan pemberdayaan masyarakat pesisir. “Ekosistem laut yang sehat adalah prasyarat penting bagi ketahanan ekonomi biru,” tegas Bjorn Stauch dari Conservation International.

Meizani Irmadhiany dari Konservasi Indonesia menambahkan, program ini menempatkan masyarakat pesisir sebagai bagian penting dalam menjaga ketahanan lingkungan jangka panjang melalui praktik budi daya rumput laut yang berkelanjutan di wilayah Nusa Tenggara.

Kolaborasi multipihak ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat fondasi ekonomi biru Indonesia. Dengan dukungan lintas sektor, hilirisasi rumput laut diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi signifikan, menciptakan lapangan kerja baru, serta menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan laut.(*)

Editor: Lingga
© KARONESIA 2025