TNI-Polri Gelar Patroli Skala Besar di Jaksel, Ini Tujuannya

Jakarta Selatan, KARONESIA | Jakarta Selatan kembali menjadi sorotan publik setelah TNI, Polri, dan Pemerintah Kota berkolaborasi menggelar patroli skala besar pada Selasa malam, 2 September 2025. Langkah ini tidak sekadar rutinitas, melainkan bagian dari deklarasi Jaga Jakarta yang digagas pasca ketidakstabilan keamanan sepekan lalu.

Patroli ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Nicholas Ari Lilipaly, serta Dandim 0504/JS Letkol Inf Amaraldo Cornelius. Sebanyak 310 personel lintas unsur dikerahkan, termasuk aparat TNI, Polri, pejabat pemerintah daerah, dan perwakilan masyarakat.

Kapolres Nicholas menegaskan, patroli ini bertujuan mengembalikan rasa aman publik. “Kami bergerak bersama memastikan Jakarta Selatan tetap kondusif. Kondisi yang stabil akan membuat masyarakat bisa beraktivitas tanpa rasa khawatir,” ujarnya.

Wali Kota Anwar menambahkan, stabilitas kota tidak cukup hanya dijaga aparat. “Kami mengajak semua unsur aktif menciptakan Jakarta Selatan yang aman. Empat pilar, yaitu TNI, Polri, pemerintah kota, dan masyarakat harus berjalan seirama,” katanya.

Dandim 0504/JS Letkol Inf Amaraldo Cornelius menilai, patroli ini menjadi bukti nyata hadirnya negara. “TNI, Polri, dan pemerintah bersama masyarakat berkolaborasi menjaga Jakarta. Efek yang diharapkan sederhana: warga kembali merasa aman,” tegasnya.

Rute patroli malam itu cukup luas, dimulai dari Polres Metro Jakarta Selatan lalu melewati Pangeran Antasari, TB Simatupang, Ragunan, Jagakarsa, Lenteng Agung, hingga Pasar Minggu. Setelah melintasi kawasan Setiabudi dan Mampang, rombongan kembali ke titik awal.

Pertanyaan yang muncul kemudian: seberapa efektif langkah ini menekan potensi gejolak? Patroli skala besar memang simbol kekuatan negara, tetapi rasa aman masyarakat tidak bisa dibangun hanya dengan kehadiran aparat. Kepercayaan publik lah yang menjadi pondasi. Jika patroli ini diikuti konsistensi komunikasi, ruang dialog, serta peran warga dalam menjaga lingkungan, maka stabilitas Jakarta Selatan bukan hanya retorika, tetapi kenyataan yang dirasakan.

Editor: Lingga
© KARONESIA 2025