Jakarta (KARONESIA.COM) – Prajurit Yonif 201/JY melaksanakan latihan beladiri taktis yang dilanjutkan dengan latihan beladiri Double Stick di Lapangan Mayonif 201/JY, Jakarta Timur, Selasa, (21/01/2025). Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prajurit dalam melaksanakan pertahanan diri yang efektif dan cepat, guna menghadapi ancaman baik secara individu maupun dalam situasi yang lebih besar.
Beladiri taktis merupakan teknik pertahanan diri menggunakan tangan kosong, yang mengutamakan gerakan reflek cepat untuk menghindari serangan musuh dan melakukan serangan balik dengan kekuatan yang besar. Metode ini sangat berguna untuk kondisi di mana prajurit harus bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi ancaman yang mendesak.
Selanjutnya, prajurit juga dilatih dalam beladiri Double Stick, yang merupakan metode pertahanan diri menggunakan dua tongkat sebagai alat. Latihan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan prajurit dalam melindungi diri dan menghadapi situasi yang membutuhkan ketangkasan serta kekuatan dalam bertindak.
Komandan Yonif 201/JY, Letkol Inf M. Alharidz Unus, S.Sos., M.I.P., menyampaikan bahwa latihan beladiri ini sangat penting sebagai bekal apabila terjadi situasi yang tidak diinginkan. Ia menekankan bahwa meskipun prajurit dilatih untuk memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni, aparat TNI dalam menyelesaikan permasalahan mengutamakan cara-cara kekeluargaan, bukan kekerasan.
“Bela diri taktis ini juga berguna untuk membela diri sendiri, melindungi keluarga, dan masyarakat umum jika terjadi hal-hal yang melanggar hukum,” ungkap Komandan Yonif 201/JY.
Latihan ini juga menjadi bagian dari upaya TNI untuk memastikan kesiapan prajurit dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul, baik dalam operasi militer maupun dalam konteks keamanan domestik. Selain itu, latihan beladiri ini mengedepankan prinsip-prinsip disiplin, ketangguhan, dan profesionalisme, yang merupakan karakter utama dalam setiap prajurit TNI.
Prajurit yang terlatih dalam bela diri taktis dan Double Stick diharapkan dapat menghadapinya dengan kepala dingin, tetap mengedepankan pendekatan yang mengutamakan perdamaian, namun tetap siap untuk bertindak apabila diperlukan. Dengan latihan seperti ini, diharapkan TNI terus mampu menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan melindungi masyarakat secara efektif. (@2025)