KARONESA.COM | Madiun – Ketegasan dan kedisiplinan adalah ciri utama seorang prajurit. Namun, di balik tubuh tegap dan suara komando, tersimpan hati yang peka dan empati yang tulus. Itulah gambaran Mayor CPL Eko Sudarto, Kapenrem 081/DSJ, yang dikenal tidak hanya karena sikap militernya, tapi juga karena jiwa sosial yang menyentuh banyak hati.
Saat bencana longsor melanda Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, dan tanggul jebol akibat banjir di Desa Jetis, Ponorogo, Eko turun langsung ke lapangan. Meski seharusnya bertugas meliput kegiatan tersebut sebagai bagian dari tugas kehumasan Korem, ia memilih ikut mengangkat material dan membantu warga bersama rekan-rekannya dari TNI, Polri, dan masyarakat setempat.
“Tindakan itu bukan sesuatu yang direncanakan. Saat melihat situasi, saya merasa tidak pantas hanya berdiri dan mengamati. Sebagai manusia, kita terpanggil untuk bertindak,” ungkap Eko saat dikonfirmasi, Jumat (30/5/2025).
Eko menegaskan, nilai-nilai kemanusiaan adalah bagian dari jati diri prajurit TNI. Ia merasa bangga bisa terlibat langsung dalam aksi nyata yang membantu warga keluar dari situasi sulit.
“Ketika bisa berbuat untuk orang lain, rasanya hati ini damai. Ada kepuasan batin yang tak bisa dibeli,” ujarnya.
Lebih dari sekadar tugas, bagi Mayor Eko, aksi sosial adalah panggilan nurani. “Kebahagiaan itu datang saat kita tahu kehadiran kita berarti untuk orang lain,” tambahnya.
Melalui sikap dan tindakan seperti itu, Mayor Eko memberi contoh bahwa seorang prajurit tidak hanya kuat dalam fisik, tetapi juga tangguh dalam kepedulian sosial.
Editor: Lingga
Copyright © KARONESIA 2025