Brigif 1/Jaya Sakti Gelar Latihan Gulbelcal, Mantapkan Kesiapan HUT TNI ke-80

Jakarta, KARONESIA.COM | Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Brigade Infanteri 1/Jaya Sakti (Brigif 1/JS) mengintensifkan latihan penanggulangan bencana atau Gulbelcal. Latihan yang digelar di Jakarta, Senin (29/9/2025) itu dirancang untuk memantapkan kesiapan prajurit dalam menghadapi ancaman bencana alam, sekaligus menegaskan komitmen TNI menjaga keselamatan rakyat di tengah situasi darurat.

Komandan Brigif 1/Jaya Sakti, Letkol Inf A.A Gede Rama C.P, S.Sos., M.Tr.(Han), menegaskan bahwa latihan ini bukan sekadar rutinitas menjelang perayaan HUT TNI. Menurutnya, latihan Gulbelcal menjadi momentum penting untuk menguji kesiapan satuan menghadapi potensi bencana, terutama di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya yang rawan banjir maupun gempa.

“Dalam latihan Gulbelcal ini, kami mensimulasikan penanganan pascabencana seperti banjir bandang dan gempa bumi. Prajurit dilatih agar mampu bergerak cepat dan tepat dalam kondisi darurat,” ujar Gede Rama.

Latihan yang berlangsung selama sepekan terakhir itu melibatkan seluruh prajurit Brigif 1/JS bersama unsur pendukungnya. Para prajurit mendapat pembekalan mulai dari pendirian posko taktis, pembangunan dapur umum, hingga penggunaan peralatan Search and Rescue (SAR). Setiap sesi diarahkan untuk memperkuat keterampilan teknis sekaligus koordinasi di lapangan.

Tidak hanya melibatkan personel internal TNI, latihan juga dirancang untuk menguji sinergi lintas instansi. Brigif 1/JS berkoordinasi dengan lembaga sipil terkait, termasuk pemerintah daerah dan unsur masyarakat. Kolaborasi ini menekankan pentingnya kerja sama dalam menghadapi bencana yang dampaknya seringkali meluas ke berbagai sektor kehidupan.

Keterlibatan masyarakat sipil dalam latihan menjadi sorotan karena mencerminkan pendekatan komprehensif TNI dalam membangun ketahanan nasional. Dengan membangun koordinasi sejak masa latihan, diharapkan mekanisme tanggap darurat bisa berjalan lebih cepat dan efektif ketika bencana benar-benar terjadi.

Selain aspek teknis, latihan juga menumbuhkan semangat kemanunggalan TNI dengan rakyat. Para prajurit bukan hanya dituntut piawai menggunakan peralatan SAR, tetapi juga dilatih untuk berinteraksi langsung dengan warga, termasuk memberikan pelayanan dasar seperti penyediaan makanan melalui dapur umum. Hal ini menegaskan peran TNI tidak hanya dalam menjaga kedaulatan negara, tetapi juga hadir sebagai garda terdepan dalam misi kemanusiaan.

Penyelenggaraan latihan Gulbelcal bertepatan dengan persiapan HUT TNI ke-80, yang diproyeksikan menjadi momentum besar menampilkan kesiapan operasional sekaligus kedekatan TNI dengan masyarakat. Latihan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang akan ditampilkan dalam upacara peringatan HUT TNI mendatang.

Ke depan, Brigif 1/Jaya Sakti berkomitmen memperkuat pola latihan serupa secara berkesinambungan. Fokus diarahkan pada peningkatan respon cepat, adaptasi teknologi SAR terbaru, dan penguatan kerja sama lintas lembaga. Upaya itu sekaligus menjawab tantangan era modern di mana bencana alam kerap datang secara tiba-tiba dan membutuhkan penanganan lintas sektor.

Melalui latihan ini, Brigif 1/Jaya Sakti tidak hanya menegaskan kesiapan menyambut HUT TNI, tetapi juga menampilkan wajah TNI yang semakin adaptif, tanggap, dan humanis. Sebuah langkah nyata bahwa kekuatan militer Indonesia berdiri teguh bukan hanya untuk pertahanan negara, tetapi juga untuk menjaga keselamatan rakyat di saat genting.(*)

Editor: Lingga
© KARONESIA 2025