Zona Liga Champions Premier League: Siapa yang Bertahan dan Gugur?
“Persaingan Premier League musim ini bagaikan balapan liar—sulit diprediksi, penuh kejutan, dan mendebarkan hingga garis akhir.”

Jakarta, KARONESIA.COM – Liga Inggris musim ini telah memasuki fase akhir, dan persaingan semakin memanas. Bukan hanya perebutan gelar juara yang menarik perhatian, tetapi juga persaingan zona Liga Champions serta pertarungan di papan bawah. Liverpool, Arsenal, Nottingham Forest, hingga Chelsea, semua memiliki takdir masing-masing dalam sembilan laga tersisa musim ini.
Liverpool saat ini berada di jalur yang tepat untuk mengamankan gelar Premier League kedua mereka. Dengan hanya membutuhkan 16 poin dari sembilan pertandingan tersisa, The Reds berpotensi menyamai rekor Manchester United dengan 20 gelar kasta tertinggi sepak bola Inggris. Meski mengalami kekecewaan di Liga Champions dan final Carabao Cup, tim asuhan Jürgen Klopp tetap menunjukkan dominasi luar biasa sepanjang musim ini.
Sementara itu, Arsenal yang tertinggal 12 poin dari Liverpool masih menyisakan asa, meskipun peluang mereka tampak semakin tipis. Kemenangan atas Chelsea memang memberikan secercah harapan, namun kegagalan mereka mendatangkan striker pada bursa transfer Januari lalu tampaknya menjadi faktor utama yang membuat tim asuhan Mikel Arteta kesulitan bersaing di jalur juara.
Namun, kejutan besar justru datang dari Nottingham Forest. Tim yang baru kembali ke Premier League dalam beberapa tahun terakhir ini kini berada di jalur menuju Liga Champions. Jika mampu mempertahankan performa apiknya, mereka bisa mencatat sejarah dengan finis di posisi empat besar.
Di sisi lain, persaingan menuju zona Eropa semakin menarik karena hanya ada selisih delapan poin antara peringkat keempat (Chelsea) dan peringkat ke-11 (Brentford). Manchester City, yang baru saja bermain imbang dengan Brighton, serta Brentford yang berhasil menundukkan Bournemouth, menjadikan pertarungan semakin sengit. Menariknya, musim ini peringkat kelima juga berhak mendapatkan tiket Liga Champions, membuat persaingan semakin ketat hingga pekan terakhir.
Namun, di papan bawah, nasib suram menanti Ipswich Town, Leicester City, dan Southampton. Tiga tim ini berada di posisi terbawah klasemen dengan performa yang jauh dari kata memuaskan. Jika tak segera bangkit, mereka mungkin akan mencatatkan diri sebagai tiga tim dengan catatan degradasi terburuk dalam sejarah Premier League.
Kini, jeda internasional menjadi momen krusial bagi para manajer untuk mengatur strategi terakhir. Harapan mereka hanya satu: para pemain yang menjalani tugas negara kembali dalam kondisi prima dan siap memberikan segalanya di sisa musim ini. Dengan laga terakhir dijadwalkan pada 25 Mei 2025, semuanya masih bisa terjadi. (@2025)