(Karonesia.com | Editor: Lingga)
Copyright © KARONESIA 2025
Jakarta (KARONESIA.COM) – Brasil menghadapi krisis usai kekalahan telak 1-4 dari Argentina dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (26/03/2025). Kekalahan ini menimbulkan tekanan besar bagi tim asuhan Dorival Júnior, yang kini tertinggal jauh dari pemuncak klasemen, Argentina.
Vinícius Júnior, bintang utama Brasil, menilai timnya harus segera melakukan evaluasi menyeluruh. Ia menekankan bahwa performa buruk melawan Argentina menunjukkan banyak aspek yang perlu diperbaiki.
Seperti dikutip dari laman espn, Rabu (26/03/2025) “Semua pemain tampil buruk. Kami kalah karena Argentina bermain sangat baik di depan pendukungnya,” ujar Vinícius usai pertandingan. “Kami harus memikirkan ulang segalanya, karena tekanan akan semakin besar. Masyarakat ingin kami menang, dan Piala Dunia tinggal setahun lagi. Kami harus lebih baik dan memanfaatkan hal positif dari kualifikasi ini untuk membangun tim yang solid.”
Brasil yang biasanya tampil dominan justru tidak berkutik di hadapan Argentina, bahkan hanya mencatat satu tembakan tepat sasaran sepanjang pertandingan. Hasil ini menjadi kekalahan kelima Brasil di kualifikasi, sekaligus pertama kalinya mereka kalah dari Argentina sejak 2021.
Dorival Júnior, yang dipercaya membangun kembali tim setelah era Tite, menerima tanggung jawab penuh atas hasil buruk ini. Ia mengakui Argentina tampil jauh lebih superior dan meminta maaf kepada para penggemar Brasil.
“Tidak ada yang menyangka hasil ini, dan saya bertanggung jawab sepenuhnya. Argentina lebih unggul di segala aspek. Saya meminta maaf kepada masyarakat Brasil, karena ekspektasi kami sangat berbeda dengan kenyataan di lapangan,” ujar Dorival.
Tekanan terhadap Dorival semakin besar, terutama dengan munculnya spekulasi mengenai Carlo Ancelotti yang kembali dikaitkan dengan posisi pelatih tim nasional Brasil. Presiden Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF), Ednaldo Rodrigues, tidak memberikan pernyataan usai pertandingan, tetapi media Brasil melaporkan bahwa Ancelotti masih menjadi target utama jika Dorival gagal mengangkat performa tim.
Di sisi lain, Argentina terus menunjukkan konsistensi sebagai juara bertahan Piala Dunia. Meski bermain tanpa Lionel Messi, mereka tetap mendominasi pertandingan dengan skema yang solid. Penyerang Julián Álvarez mengungkapkan bahwa komentar provokatif dari pemain Brasil, Raphinha, sebelum laga menjadi motivasi tambahan bagi timnya.
“Ucapan Raphinha hanya membuat laga ini semakin panas, tapi kami menjawabnya dengan kerja keras di lapangan,” kata Álvarez.
Hal senada disampaikan kiper Emiliano Martínez yang menilai komentar Raphinha sebelum pertandingan tidak seharusnya dilontarkan.
“Saya tidak mengerti mengapa ada pemain yang berbicara besar sebelum bertanding. Saya lebih percaya pada aksi di lapangan. Ini hanya membuat kami semakin termotivasi,” tegas Martínez.
Sementara itu, Brasil harus segera bangkit dan mempersiapkan diri menghadapi pertandingan kualifikasi berikutnya melawan Ekuador dan Paraguay pada Juni mendatang. Vinícius Jr. menegaskan bahwa timnya tidak akan menyerah dan berjanji untuk berjuang demi membawa Brasil ke Piala Dunia 2026.
“Kami adalah Brasil. Kami tidak pernah menyerah. Kami akan lolos ke Piala Dunia dan berjuang sepenuh hati untuk negara kami,” pungkasnya. (#)