Serang, KARONESIA – Kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tangerang Selatan periode 2025–2028 resmi dilantik, Kamis (31/7/2025), di Sekretariat PWI Banten, Kota Serang. Prosesi pelantikan bukan hanya seremonial pengukuhan jabatan, tapi juga penegasan arah baru yang lebih kritis dan berpihak pada kepentingan publik.
Surat Keputusan PWI Pusat Nomor 194-PGS/PRB/PPPWI/IX/2024 menjadi dasar pelantikan pengurus baru, menggantikan kepengurusan 2022–2025. Ketua PWI Banten, Rian Nopandra, memimpin langsung prosesi dan menyerahkan bendera pataka kepada Edy Riyadi yang dipercaya menakhodai PWI Tangsel.
Dalam sambutannya, Edy menyuarakan arah tegas. Ia memastikan PWI Tangsel di bawah kepemimpinannya tidak akan diam atau pasif terhadap isu-isu publik di tingkat lokal.
“Pers harus hadir sebagai penjaga nurani publik. Jangan takut kritik, apalagi kepada pemerintah. Kita bukan bagian dari kekuasaan, tapi pengawal akuntabilitas,” tegasnya.
Edy juga menyoroti pentingnya jurnalis Tangsel untuk aktif memantau program-program strategis pemerintah kota, termasuk soal tata kelola anggaran, pelayanan publik, hingga arah pembangunan.
“Kita hidup di kota dengan potensi besar. Tapi apakah semua masyarakat sudah merasakan keadilannya? Di sinilah peran wartawan harus menyala,” katanya.
Ketua PWI Banten, Rian Nopandra, mengapresiasi arah tersebut dan mendukung penuh langkah PWI Tangsel agar lebih berani dan progresif. Ia mengingatkan bahwa profesi wartawan memiliki fungsi konstitusional sebagai bagian dari pilar demokrasi.
“Wartawan itu bukan pelengkap. Kita adalah penentu kualitas demokrasi. Jangan jadi pengekor. Harus berpikir, menulis, dan mengoreksi bila ada yang keliru,” ujarnya.
Opan, sapaan akrabnya, juga menegaskan bahwa wartawan harus menolak budaya jurnalisme instan yang hanya mengejar viralitas. Ia menekankan pentingnya menggali fakta dan menyuarakan suara yang tak terdengar.
“Jangan hanya copy-paste. Jangan asal sebar. Tangsel butuh wartawan yang tajam, jujur, dan peduli,” katanya.
Ia juga menegaskang bahwa PWI Tangsel tidak inferior saat berhadapan dengan pejabat. Justru harus menjadi penyeimbang dan pengingat.
Dalam konteks Tangerang Selatan yang kini tumbuh sebagai pusat ekonomi digital dan sektor jasa, keberadaan PWI bukan sekadar pelengkap organisasi profesi. Ia menjadi tumpuan harapan masyarakat dalam memastikan informasi mengalir jernih, transparan, dan bebas dari kepentingan politik sempit.
“Kalau pers diam, kota ini bisa kehilangan arah. Maka, kita harus bicara, harus berani, dan harus hadir,” pungkas Edy Riyadi.
Editor: Lingga
Copyright © KARONESIA 2025
