DPC HMKI Tangsel: Sinergi dan Harapan Baru di HUT ke-79 Kabupaten Karo
“Pijer Podi bukan sekadar filosofi, tapi pedoman dalam membangun Kabupaten Karo yang lebih baik dimasa depan”

Tangerang Selatan (KARONESIA.COM) – Kabupaten Karo merayakan hari jadinya yang ke-79 pada 8 Maret 2025. Sejak berdiri pada 8 Maret 1946, wilayah ini terus berkembang dengan mengandalkan dua kekuatan utama: agribisnis dan budaya. Dengan luas 2.127,25 km² dan jumlah penduduk sekitar 418.705 jiwa, Kabupaten Karo menjadi salah satu sentra pertanian terbesar di Sumatera Utara sekaligus daerah dengan kekayaan tradisi yang tetap terjaga.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Masyarakat Karo Indonesia (DPC HMKI) Kota Tangerang Selatan, Hendra Surbakti, SE, Sabtu (08/03/2025), menyampaikan refleksi serta harapannya atas peringatan hari jadi Kabupaten Karo yang semakin matang. Menurutnya, filosofi Pijer Podi, yang melambangkan kebersamaan dan gotong royong, harus terus menjadi pedoman dalam membangun daerah ini.
“Pijer Podi bukan sekadar nilai budaya, tetapi juga pedoman dalam mengembangkan pertanian, memperkuat ekonomi, serta menjaga persatuan masyarakat,” ujarnya.
Sebagai daerah yang terletak di dataran tinggi Bukit Barisan, Kabupaten Karo memiliki tanah vulkanik yang subur dan iklim sejuk, menjadikannya unggul dalam sektor agribisnis. Komoditas seperti jeruk Berastagi, kentang, cabai, dan kopi Karo telah menembus pasar nasional hingga internasional. Namun, tantangan dalam menjaga keberlanjutan pertanian serta meningkatkan daya saing produk lokal masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Sekretaris DPC HMKI Kota Tangerang Selatan, Ahmad Lingga, menekankan pentingnya modernisasi sektor agribisnis guna menghadapi persaingan global.
“Kita harus meningkatkan inovasi dalam pengolahan hasil pertanian dan memperluas akses pasar. Kabupaten Karo memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai pusat ekspor hortikultura yang lebih luas,” ujarnya.
Selain itu, ia menyoroti potensi kopi Karo dan jeruk Berastagi yang semakin diminati di pasar internasional.
“Jika dikelola dengan baik, industri hilir kopi dengan proses roasting serta pengemasan modern untuk produk jeruk dapat membuka peluang lebih besar di pasar ekspor,” tambahnya.
Di samping keunggulan agribisnis, Kabupaten Karo juga dikenal dengan kekayaan budayanya. Tradisi adat, seni, dan bahasa Karo tetap bertahan di tengah arus modernisasi. Ahmad Lingga mengingatkan bahwa pembangunan ekonomi harus berjalan selaras dengan pelestarian budaya.
“Hari jadi ke-79 ini menjadi momentum bagi kita untuk tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan bahwa nilai-nilai budaya dan tradisi Karo tetap hidup. Kerukunan antar umat beragama dan sikap saling membantu harus terus menjadi karakter masyarakat kita,” katanya.
Bendahara DPC HMKI Kota Tangerang Selatan, Lemita Br Tarigan, juga menyoroti tantangan ekonomi yang dihadapi Kabupaten Karo serta pentingnya perencanaan keuangan yang berkelanjutan.
“Pembangunan daerah membutuhkan pengelolaan anggaran yang transparan dan efektif. Sumber daya yang kita miliki harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kesejahteraan masyarakat, terutama dalam pengembangan sektor unggulan seperti pertanian dan pariwisata,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan investor, sangat diperlukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
“Kami berharap ada lebih banyak program yang melibatkan masyarakat lokal dalam ekonomi kreatif dan pemberdayaan usaha kecil, agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh segelintir pihak,” imbuhnya.
Perayaan HUT ke-79 Kabupaten Karo bukan sekadar seremoni, melainkan refleksi bagi masa depan daerah ini. Ketua DPC HMKI Kota Tangerang Selatan menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan Kabupaten Karo sangat bergantung pada sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah.
“Kami berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan pengembangan potensi wisata berbasis budaya dan lingkungan. Kabupaten Karo memiliki banyak daya tarik, mulai dari tradisi adat, keindahan alam, hingga kuliner khas. Jika dikelola dengan baik, ini bisa menjadi kekuatan ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.
Dengan bertambahnya usia, Kabupaten Karo dihadapkan pada tantangan dan peluang baru. Namun, dengan semangat kebersamaan dan filosofi Pijer Podi, harapan untuk menjadikan Kabupaten Karo sebagai daerah yang lebih maju, mandiri, dan tetap berakar pada nilai-nilai tradisi semakin terbuka lebar.
Segenap pengurus dan jajaran keluarga besar DPC HMKI Kota Tangerang Selatan mengucapkan:
“SELAMAT HARI JADI KE-79 KABUPATEN KARO.” (@2025)