Wisata Gunung Sampah TPA Cipeucang: Sensasi Pendakian, Aroma Tak Terlupakan!

Tangerang Selatan, (KARONESIA.COM) – Jika Anda bosan dengan wisata alam yang itu-itu saja, mungkin sudah waktunya mencoba sensasi baru: mendaki Gunung TPA Cipeucang dan Anak Gunung TPS3R Cantik di Pasar Ciputat. Tak perlu tiket pesawat, tak perlu sepatu gunung mahal, hanya butuh mental baja dan masker level industri untuk menikmati pengalaman wisata yang satu ini.

Terletak di tengah kesibukan kota Tangerang Selatan, kedua gunung ini bukan terbentuk dari lempeng tektonik atau erupsi vulkanik, melainkan dari tumpukan sampah yang terus bertambah dari hari ke hari.

Dengan ketinggian yang kian menjulang, siapa tahu suatu saat gunung ini masuk daftar destinasi wisata alam Indonesia?

Jalur Pendakian Beraroma “Eksotis”
Pendakian di Gunung TPA Cipeucang tak seperti jalur di gunung biasa. Di sini, Anda akan melewati tanah yang licin akibat cairan misterius (jangan tanya dari mana asalnya), rintangan kantong plastik yang terbang tertiup angin, hingga “ranjau darat” berupa sisa makanan setengah busuk yang siap membuat Anda tergelincir.

Selain jalur yang penuh kejutan, aroma khas dari gunung ini akan terus menemani perjalanan Anda, memberikan pengalaman mendaki dengan sensasi olfaktori yang tak tertandingi. Pastikan masker yang Anda gunakan bukan sekadar masker kain biasa, tetapi level penyaring bau sekelas NASA.

Baca Juga :  Wujudkan Lingkungan Bersih, Koramil Matraman Karya Bakti Bersama Warga

“Udara segar? Lupakan. Di sini, oksigen bercampur dengan parfum alami hasil fermentasi sampah,” canda warga sekitar yang sehari-hari melintasi area tersebut.l, Senin (10/02/2025).

Pemandangan yang Bikin Mata Berkaca-kaca
Sesampainya di puncak, Anda akan disuguhkan pemandangan yang tak kalah dramatis dengan gunung-gunung lain. Dari atas Gunung TPA Cipeucang, terlihat atap-atap rumah warga yang tersusun rapi, dihiasi kabut tipis dari pembakaran sampah liar, memberikan efek golden hour ala film-film Hollywood.

Di sisi lain, Gunung TPA Cipeucang menawarkan panorama tak kalah menarik. Di sore hari, pengunjung bisa menikmati “sunset di atas lautan plastik”, di mana matahari yang mulai terbenam memantulkan warna oranye keemasan di permukaan botol-botol bekas dan kantong plastik yang berserakan.

Keanekaragaman Fauna Lokal
Gunung ini juga menjadi rumah bagi berbagai spesies fauna unik yang tidak akan Anda temui di gunung lain. Jika di Gunung Gede Anda bisa bertemu owa atau lutung, di sini Anda akan melihat burung pencari makan, tikus super gesit yang mampu berlari zig-zag di antara sampah, serta koloni lalat yang bersenandung indah di telinga Anda.

Baca Juga :  Koramil 01/Teluk Naga Pantau Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Pos Lilin Jaya

Jika ingin pengalaman lebih ekstrem, datanglah di malam hari akan menambah nuansa survival bagi siapa pun yang ingin bertahan di puncak. Kondisi alam ini lebih menantang daripada camping di hutan. Adrenalin kita terpacu setiap kali mendengar suara anjing melolong.

Fasilitas Premium: Dari Gratis Hingga Gratis Banget!
Berbeda dengan gunung wisata pada umumnya yang mengenakan tarif masuk, Gunung TPA Cipeucang dan Anak Gunung TPS3R Cantik di Pasar Ciputat menawarkan pengalaman GRATIS. Namun, jangan berharap ada fasilitas seperti toilet, warung kopi, atau basecamp pendaki.

Di sini, tempat duduknya alami. Bisa dari tumpukan kardus, bisa dari sofa bekas yang belum terurai sempurna.

Bagi yang ingin membawa oleh-oleh, jangan khawatir. Gunung ini penuh dengan sampah daur ulang yang bisa dijadikan suvenir gratis, mulai dari kaleng bekas hingga sandal jepit single yang belum menemukan pasangannya.

Baca Juga :  Kunjungan Aster Kasdam Jaya:TNI Tanam Asa, Sawah Subur Rakyat Makmur

Gunung Sampah: Wisata Masa Depan atau Bom Waktu?
Meskipun terdengar unik sebagai tempat wisata, keberadaan Gunung TPA Cipeucang dan Anak Gunung Anak Gunung TPS3R Cantik di Pasar Ciputat, sebenarnya adalah tamparan keras bagi kita semua. Jika pengelolaan sampah tidak segera dibenahi, bukan tidak mungkin di masa depan kita akan memiliki lebih banyak “gunung” seperti ini di kota-kota besar.

Sebagai warga, kita bisa ikut berperan dalam mengurangi sampah plastik, memilah sampah dengan benar, dan mendukung program daur ulang. Jika tidak, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun lagi, kita akan melihat Gunung Plastik di Jakarta, Bukit Styrofoam di Surabaya, atau Lembah Sampah di Bandung.

Jadi, masih mau mendaki gunung sungguhan atau cukup menjelajahi gunung sampah di kota  Tangerang Selatan? (@2025)

error: Content is protected !!