Home » Berita » Warga Karo Perantau Apresiasi Patung “Juma Jokowi”: Simbol Terima Kasih dan Harapan

Warga Karo Perantau Apresiasi Patung “Juma Jokowi”: Simbol Terima Kasih dan Harapan

KARONESIA.COM | Tangerang Selatan  – Pendirian patung Presiden ke-7 RI Joko Widodo oleh warga Liang Melas Datas (LMD), Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menjadi bentuk penghormatan yang tulus dari masyarakat terhadap pemimpin yang dinilai telah menghadirkan perubahan nyata. Patung itu diberi nama Juma Jokowi dan didirikan secara swadaya di kawasan perbukitan Desa Kuta Mbelin, Kecamatan Lau Baleng.

Patung ini bukan sekadar monumen. Ia adalah simbol syukur atas pembangunan akses jalan sepanjang 37 kilometer yang membentang di kawasan LMD. Jalan yang selama puluhan tahun rusak parah itu kini telah diperbaiki dan menjadi urat nadi baru bagi pertanian dan mobilitas warga.

Dalam unggahan akun Instagram @ikn_nusantarainfo, tampak patung Juma Jokowi digambarkan memegang buah jeruk di tangan kiri dan mengepalkan tangan kanan ke atas. Buah jeruk menjadi lambang utama hasil pertanian wilayah tersebut, sementara tangan yang mengepal melambangkan semangat warga yang kini bangkit dari keterisolasian.

Baca Juga :  Tinjau Pelayanan dan Faskes RSUD Toto Kabila Gorontalo, Jokowi Apresiasi Pelayanannya

Apresiasi terhadap pembangunan ini tidak hanya datang dari masyarakat yang tinggal di Liang Melas Datas, tetapi juga menggema dari perantauan. Para warga Karo yang menetap di luar Sumatera Utara turut menyuarakan rasa bangga mereka.

AS Lingga, yang kini bermukim di Kota Tangerang Selatan, Sabtu (17/05/2025) menyatakan bahwa patung Juma Jokowi adalah bentuk ekspresi tulus rakyat atas pembangunan yang benar-benar dirasakan dampaknya.

“Jarang ada pembangunan yang sampai disambut warga dengan membuat patung secara swadaya. Ini luar biasa. Warga Karo tahu berterima kasih, dan patung itu adalah wujud nyata cinta rakyat kepada pemimpinnya,” ujarnya.

Senada dengan itu, Stefanus R. Tarigan, warga Karo lainnya yang tinggal di kawasan Terminal Roksi , Ciputat, menilai pembangunan jalan di LMD adalah momentum penting yang selama ini ditunggu-tunggu masyarakat. Menurutnya, dampaknya sangat luas, terutama bagi para petani.

“Kalau dulu jeruk-jeruk dari desa-desa di LMD rusak di jalan, sekarang sudah bisa dikirim dengan lebih aman dan cepat. Dampaknya langsung terasa ke pendapatan petani,” kata Stefanus.

Baca Juga :  Jokowi Klarifikasi Ijazah di Bareskrim, Jawab 22 Pertanyaan Penyidik

Sementara itu, Rahmat Sinulingga yang kini tinggal di Cikampek, Jawa Barat, menyoroti nilai simbolis dari patung tersebut. Ia menyebut bahwa Juma Jokowi tidak hanya mewakili ucapan terima kasih, tetapi juga kebangkitan harga diri masyarakat di daerah terpencil.

“Sebagai perantau, saya ikut bangga. Pembangunan ini tidak hanya soal infrastruktur, tapi tentang harapan dan pengakuan. Ini menunjukkan bahwa negara benar-benar hadir sampai ke desa kami,” ucap Rahmat dalam keterangannya.

Patung Juma Jokowi kini berdiri kokoh di perbukitan, tidak hanya sebagai monumen, tetapi sebagai pengingat akan pentingnya keadilan pembangunan. Dari desa-desa di Karo hingga ke perantauan, gema terima kasih dari rakyat terus menggema, membentuk jejak sejarah yang tak hanya abadi di tanah, tetapi juga di hati.

Avatar Adm

Editor: Lingga
Copyright © KARONESIA 2025