Pewarta: Diaz | Editor: Lingga | @KARONESIA.COM
Jakarta, KARONESIA.com | Ahli metafisika Ki Ucuk Jumanta melihat dinamika politik Jakarta memasuki fase transisi menuju generasi pemimpin yang lebih muda. Ia menilai Haekal Safar sebagai salah satu figur yang mencerminkan arah perubahan tersebut dan layak tampil dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta mendatang. Pernyataan itu hadir di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap regenerasi kepemimpinan di kawasan metropolitan terbesar di Indonesia.
Dalam pandangan Ki Ucuk, kepemimpinan tidak hanya diukur dari pengalaman politik, tetapi juga dari kemampuan menjaga keseimbangan nilai dalam ruang publik. Ia menegaskan bahwa proses regenerasi tidak bisa dipisahkan dari prinsip-prinsip ketuhanan yang diyakini mengalir dalam perjalanan setiap pemimpin.
“Dalam regenerasi kepemimpinan, manusia tidak terpisahkan dari Tuhan. Segala sesuatu berjalan sesuai ketentuan ilahi,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (5/12/2025).
Ia memandang realitas kepemimpinan di Jakarta sebagai bagian dari ekosistem yang lebih besar, yaitu keseimbangan antara cahaya kebenaran dan ujian hawa nafsu manusia. Ketika pemimpin menjauh dari nilai ilahi, menurutnya, ketidakseimbangan akan muncul dalam peradaban, termasuk dalam tata kelola kota, pelayanan publik, dan pembuatan kebijakan.
Dengan perspektif itu, Ki Ucuk menilai Haekal Safar hadir sebagai sosok yang mampu menjembatani transisi tersebut. Ia menyebut Haekal sebagai figur yang matang secara mental dan siap mengambil peran dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta periode 2029–2034.
Penilaian tersebut muncul seiring meningkatnya dorongan publik terhadap pemimpin yang dekat dengan aspirasi generasi muda dan memiliki rekam jejak partisipatif.
Haekal Safar sendiri merupakan tokoh muda yang aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik. Pada 2024, ia pernah memperoleh dukungan sebagai calon Wali Kota Bekasi, sebuah momentum yang memperluas jejaring politiknya.
Selain itu, Haekal dikenal sering memberikan pandangan terkait dinamika pemerintahan nasional, termasuk peran pemuda dalam era Presiden Prabowo Subianto.
Aktivitasnya di lembaga sosial dan kemanusiaan memberi Haekal pijakan kuat untuk memahami isu-isu pelayanan publik, terutama kebutuhan masyarakat kecil.
Dalam beberapa kesempatan, ia menegaskan pentingnya jalur politik sebagai ruang memperjuangkan kepentingan kelompok rentan.
“Hijrah berpolitik demi rakyat kecil di Indonesia tidak boleh ragu. Kita harus optimis sejak langkah pertama,” katanya.
Jika kelak terjun dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta, tantangan yang akan dihadapi Haekal tidak ringan. Jakarta tengah memasuki era kebijakan baru pasca-perubahan status Ibu Kota Negara.
Fokus kebijakan tidak lagi hanya terletak pada beban administratif nasional, tetapi juga pada penguatan pelayanan dasar, revitalisasi kawasan permukiman, dan tata kelola transportasi yang lebih inklusif.
Figur muda seperti Haekal berpotensi membawa perspektif segar, terutama terkait partisipasi digital, ruang kota yang ramah masyarakat kecil, serta strategi inovatif dalam memodernisasi pelayanan publik.
Pandangan Ki Ucuk menambah warna dalam diskursus regenerasi pemimpin di Jakarta. Meski belum ada deklarasi resmi, kemunculan Haekal di ranah publik memperlihatkan bahwa peta politik DKI semakin ramai oleh tokoh-tokoh baru yang membawa agenda perubahan.
Bagi warga Jakarta, kehadiran generasi pemimpin muda bisa menjadi peluang untuk melihat arah kebijakan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan zaman.(*)
Bagikan artikel ini untuk menyebarkan informasi terpercaya dari karonesia.com.
Artikel ini telah tayang di Karonesia.com dengan judul "Ki Ucuk Nilai Haekal Safar Layak Pimpin Jakarta di Masa Depan"
Link: https://karonesia.com/ragam/ki-ucuk-nilai-haekal-safar-layak-pimpin-jakarta-di-masa-depan/
Link: https://karonesia.com/ragam/ki-ucuk-nilai-haekal-safar-layak-pimpin-jakarta-di-masa-depan/

