Karonesia.com | Editor: Lingga
Copyright © KARONESIA 2025
Tangerang Selatan (KARONESIA.COM) – Idul Fitri selalu menjadi momen yang dinanti-nanti, terutama bagi para penggiat lintas agama di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Momen ini menjadi sarana bagi mereka untuk membangun komunikasi dan menjaga kerukunan antar umat. Bagi Dr. Fachruddin Zuhri, sosok tokoh lintas agama yang juga merupakan pendiri Kota Tangsel, Idul Fitri bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum penting untuk merajut kembali hubungan antar umat.
Perayaan Idul Fitri 1446 H/2025 di Perumahan Sinar Pamulang, Kelurahan Pamulang Barat, Pamulang, Kota Tangsel, yang berlangsung, Senin (31/03/2025), menjadi bukti nyata bagaimana perayaan ini menyatukan berbagai kalangan. Fachruddin Zuhri, yang sejak tahun 2009 terlibat aktif dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), memiliki komitmen untuk menjaga kedamaian dan kerukunan di tengah masyarakat Tangsel yang majemuk.
Bagi Zuhri, Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan yang mungkin sempat renggang. Sebagai Sekretaris FKUB sejak 2009 hingga 2019, dan Ketua FKUB sejak 2019, Zuhri memiliki pengalaman mendalam dalam memediasi berbagai konflik di masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pembangunan rumah ibadat. Pengalaman ini membuatnya semakin paham pentingnya komunikasi antar pihak untuk mencegah potensi konflik.

Gambar: Fachruddin Zuhri bersama warga Tangsel merayakan Idul Fitri, mempererat kerukunan umat beragama.
“Momentum Idul Fitri adalah waktu yang sangat baik untuk mempererat hubungan antar sesama, saling memaafkan, dan merawat kerukunan di Kota Tangsel. Kami sadar, jika Kota Tangsel tidak aman dan harmonis, dampaknya akan dirasakan di sektor lain, seperti dunia usaha dan investasi,” ujar Fachruddin Zuhri saat dihubungi.
Di bawah kepemimpinannya, FKUB telah berhasil menyelesaikan banyak masalah yang bisa memicu ketegangan antar umat beragama. Salah satu kunci keberhasilan ini adalah komunikasi yang terus dijalin dengan berbagai pihak. Zuhri menekankan pentingnya silaturahmi, yang menurutnya bukan hanya sekadar kebiasaan, tetapi sebuah kebutuhan untuk menjaga kedamaian.
Sejak 2018, Fachruddin Zuhri selalu membuka pintu lebar-lebar untuk menerima kedatangan masyarakat yang ingin menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri langsung kepadanya. Bagi Zuhri, hal tersebut adalah bentuk silaturahmi yang sangat berarti untuk menjaga hubungan baik dan rasa persatuan di tengah perbedaan yang ada.
“Silaturahmi di Idul Fitri menjadi bagian penting dari upaya kami merajut kembali kedamaian di Kota Tangsel. Kami ingin agar Kota Tangsel tetap menjadi contoh kerukunan umat beragama,” tambahnya.
Dengan semangat untuk terus menjaga dan merawat hubungan antar umat, Fachruddin Zuhri berharap momentum Idul Fitri dapat dimanfaatkan untuk memperkuat rasa persatuan dan saling menghormati di Kota Tangsel. Sebagai kota dengan tingkat kemajemukan yang tinggi, Tangsel menjadi miniatur Indonesia yang memperlihatkan bahwa perbedaan suku, agama, dan ras dapat menjadi kekuatan untuk bersama-sama membangun kedamaian. (#)