Tangerang Selatan (KARONESIA.COM) – Kasus korupsi yang menjerat empat pejabat di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Tangerang Selatan (Tangsel) mulai memberikan dampak serius terhadap pengelolaan sampah di kota ini.
Hasil pantauan media di beberapa titik menunjukkan adanya tumpukan sampah yang semakin tak terkendali, menciptakan pemandangan yang memprihatinkan dan menebarkan bau tak sedap.
Salah satu titik yang cukup mencolok adalah kawasan Pasar Ciputat, tepatnya di Tempat Penampungan Sementara (TPS) R3 Ciputat, yang kini sampahnya meluber hingga ke depan gapura. Kondisi serupa juga terlihat di area belakang pabrik di jalan Serua dan di sekitar jembatan tol Sukarya, di depan Pasar Cimanggis, dan juga depan Eks Gd Biskop Niagara Ciputat. Meskipun sebagian temoat diangkut tetapi tumpukan sampah semakin menggunung, sementara titik-titik baru terus bermunculan, menambah deretan buangan sampah liar yang semakin memprihatinkan.
Apakah masalah ini ada kaitannya dengan kasus korupsi yang melibatkan pejabat DLHK Tangsel? Berdasarkan informasi yang dihimpun, terungkap bahwa kasus tersebut mengungkap adanya penyalahgunaan anggaran yang seharusnya digunakan untuk pengelolaan sampah dan kebersihan. Keempat pelaku yang terlibat dalam kasus tersebut kini telah ditahan oleh Kejaksaan Tinggi Banten. Korupsi ini menghambat upaya yang seharusnya dilakukan untuk menjaga kebersihan kota, yang kini malah menjadi bom waktu yang siap meledak.
Masyarakat Tangsel kini berada dalam dilema. Sampah yang menumpuk dan tidak terkelola dengan baik menjadi masalah serius yang dapat berdampak pada kesehatan dan kenyamanan warga. Warga berharap agar pemerintah daerah, khususnya Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, dan Wakil Walikota Pilar Saga Ichsan, dapat segera mengambil langkah tegas dan terukur untuk menyelesaikan masalah sampah ini.
“Kami sudah terlalu lama menghadapinya, tapi tidak ada solusi konkret. Harapan kami, di periode kedua kepemimpinan Ben-Pilar, masalah sampah ini bisa ditangani dengan baik, agar Tangsel kembali menjadi kota yang bersih, asri, dan nyaman,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Jumat (25/04/2025).
Beberapa warga lainnya juga menanggapi hal ini dengan harapan serupa. Salah seorang warga di Ciputat, Dede, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pengelolaan sampah yang semakin buruk. “Kami mengharapkan perhatian serius dari pemerintah kota. Sampah yang menumpuk tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga bisa menyebabkan masalah kesehatan. Semoga kepemimpinan Ben-Pilar dapat membawa perubahan besar,” katanya.
Kondisi ini memang menuntut perhatian khusus dari Pemkot Tangsel. Selain masalah penanganan sampah, peran serta masyarakat juga diperlukan agar pengelolaan sampah bisa berjalan dengan baik. Pemerintah daerah perlu segera merancang program jangka panjang yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, agar masalah sampah di Tangsel tidak menjadi semakin parah dan menimbulkan dampak yang lebih besar.
Meski masalah hukum terkait kasus korupsi telah diserahkan kepada pihak penegak hukum, masalah sampah tetap harus menjadi prioritas utama. Kota Tangsel membutuhkan solusi yang tepat, bukan hanya penanganan sementara, agar kebersihan dan kenyamanan kota dapat terjaga. (#)
Editor: Lingga
Copyright © KARONESIA 2025