Iklan Karonesia

Sinergi Kodam Diponegoro dan Pemprov Jateng Pacu Lumbung Pangan Nasional

“Sinergi ini menjadi fondasi ketahanan pangan yang kuat.”

KARONESIACom._20250408_200247_000
Avatar Adm

Karonesia.com | Editor: Lingga
Copyright © KARONESIA 2025

Sukoharjo (KARONESIA.COM) – Kodam IV/Diponegoro bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memperkuat komitmen dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Dalam momentum panen raya padi serentak di 14 provinsi yang digelar, Senin (7/4/2025), Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Gubernur Jateng Komjen Pol (Purn) Ahmad Luthfi, Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, dan Bupati Sukoharjo Etik Suryani hadir langsung di Desa Ngombakan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo.

Panen raya tersebut sekaligus menjadi ajang konsolidasi antarinstansi untuk mendukung target serapan gabah petani di Jawa Tengah, yang ditetapkan sebesar 3 juta ton. Kegiatan ini juga disambungkan secara virtual dengan Presiden RI, Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, sebagai bentuk pelaporan langsung dari daerah.

Jawa Tengah sendiri telah mencatat prestasi signifikan sepanjang 2024, dengan total pengolahan lahan pertanian mencapai 1.554.777 hektare dan produksi gabah mencapai 8.891.297 ton Gabah Kering Giling (GKG). Capaian ini menempatkan Jateng sebagai kontributor nasional terbesar kedua setelah Jawa Timur.

Pangdam IV/Diponegoro menyatakan bahwa TNI, khususnya Kodam IV, siap membantu petani secara nyata demi menjamin penyerapan gabah di lapangan berjalan optimal. Menurutnya, keberhasilan program pangan nasional harus didukung dari hulu ke hilir, termasuk dalam pengawasan distribusi benih, pemanfaatan air, dan pendampingan petani.

“Kami tidak hanya hadir saat panen, tetapi juga dalam proses produksi. Kodam siap bekerja sama dengan pemerintah daerah dan stakeholder pertanian lainnya,” ujar Pangdam.

Pemerintah pusat sendiri menargetkan produksi padi nasional sebesar 11,8 juta ton dari perluasan tanam 2,3 juta hektare. Untuk mendukung hal ini, Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan bantuan benih padi dari APBD seluas 5.100 hektare ke lima kabupaten. Selain itu, bantuan dari APBN telah terealisasi untuk 52.831 hektare, mencakup wilayah Pemalang, Sukoharjo, Rembang, dan Grobogan.

Data terbaru menyebutkan potensi panen padi di Jateng selama Januari hingga April 2025 mencapai 4.094.428 ton dari luas tanam 716.236 hektare. Gubernur Ahmad Luthfi menyebutkan, sinergi antarpihak menjadi kunci utama dalam menjaga kestabilan produksi pangan nasional.

“Kami terus memperluas sinergi dan mendorong efisiensi di lapangan. Dengan kolaborasi seperti ini, Jateng siap menjadi lumbung pangan nasional,” kata Gubernur.

Acara panen raya ini sekaligus menjadi refleksi atas pentingnya keterlibatan aktif semua unsur—baik TNI, Polri, maupun pemerintah daerah—dalam menjaga kedaulatan pangan, terutama di tengah fluktuasi iklim dan dinamika pasar beras nasional. (#)

error: Content is protected !!