KAROnesia.com, Jakarta – Ikatan Media Online (IMO)-Indonesia merayakan tujuh tahun perjalanan dalam mencerdaskan bangsa melalui kontribusi pemberitaan yang kredibel. Berdiri pada 27 Oktober 2017, IMO-Indonesia tak pernah berhenti berupaya memberikan informasi yang akuntabel untuk masyarakat.
Ketua Umum IMO-Indonesia, Yakub F. Ismail, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (27/10/2024), menjelaskan bahwa organisasi ini telah menghadapi berbagai tantangan dan ujian yang tidak mudah. “Kami telah melalui pahit getir demi menjaga eksistensi dan keberlanjutan organisasi. Saya ingat betul perjalanan panjang menjaga asa untuk memberikan informasi di tengah persaingan yang ketat,” ujar Yakub.
Yakub menekankan bahwa IMO-Indonesia merupakan salah satu pionir dalam organisasi pers di era digital. “Saat itu, masih sangat minim saluran media online yang bisa berhimpun dalam sebuah serikat. IMO-Indonesia hadir untuk mengisi kekosongan tersebut,” jelasnya.
Kehadiran organisasi ini, menurut Yakub, tidak terlepas dari tantangan yang dihadapi media massa Indonesia dalam beradaptasi dengan perkembangan digital yang cepat. “Perkembangan teknologi digital membuat media konvensional mengalami penurunan peran. Kami mengambil inisiatif untuk membentuk IMO-Indonesia agar bisa bersaing,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya memberikan ruang bagi media kecil yang kesulitan bersaing dengan media mainstream. “Kami ingin media-media kecil mendapatkan tempat yang layak dan adil, agar bersama-sama membangun bangsa,” imbuhnya.
Melihat masa depan, Yakub berharap agar di usia yang menginjak satu dekade, IMO-Indonesia terus meningkatkan kualitas sumber daya dan pemberitaan. “Kami berkomitmen untuk memperluas resonansi pemberitaan yang berkualitas dan objektif, demi masyarakat Indonesia yang lebih cerdas,” tutupnya.
Dengan perjalanan yang penuh liku, IMO-Indonesia tetap berkomitmen menjadi garda terdepan dalam dunia pers, mendukung informasi yang kredibel dan akuntabel bagi publik. (@lingga_2024)