Mega Korupsi Pertamina, Bamsoet: Jangan Jadi Bola Liar!
“Kejagung harus bertindak cepat agar kasus ini tidak menjadi bola liar yang memicu spekulasi.”

Jakarta (KARONESIA.COM) – Kasus mega korupsi di Pertamina terus menjadi perhatian publik. Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk bergerak lebih cepat dalam menyelesaikan kasus ini agar tidak menjadi “bola liar” yang memicu spekulasi di masyarakat.
Setelah menetapkan tujuh tersangka dan menghitung kerugian negara yang mencapai hampir Rp 1.000 triliun, Bamsoet menekankan pentingnya Kejagung melacak aliran dana korupsi. Ia mendorong kerja sama erat dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta pihak terkait lainnya guna mengungkap semua aktor di balik skandal ini.
“Penanganan kasus ini harus progresif. Jika lamban, justru akan membuka ruang bagi hoax dan spekulasi yang tidak berdasar. Kejagung harus memastikan penyidikan berjalan transparan, tidak hanya menetapkan tersangka, tetapi juga menelusuri siapa saja yang menikmati hasil korupsi ini,” kata Bamsoet di Jakarta, Senin, (10/03/2025).
Bamsoet juga menyoroti profil para tersangka yang tampak sebagai pekerja profesional biasa tanpa afiliasi politik. Ia menilai skala korupsi dan durasi penyimpangan selama lima tahun menunjukkan kemungkinan keterlibatan pihak lain yang lebih besar. Menurutnya, dana sebesar itu tidak mungkin hanya disimpan di rekening pribadi para tersangka.
“Bisa jadi mereka hanya operator di lapangan. Kejagung perlu mendalami lebih jauh siapa saja yang diuntungkan dari praktik manipulasi ini. Masyarakat ingin kepastian bahwa hukum ditegakkan secara adil dan transparan,” ujar Bamsoet.
Sebagai ujian besar bagi Kejagung dalam memberantas korupsi, kasus ini juga menjadi tolok ukur sejauh mana pemerintah serius dalam menindak kejahatan finansial berskala besar. Bamsoet menegaskan bahwa publik menunggu langkah tegas, tidak hanya dalam hal penuntutan, tetapi juga pemulihan aset negara yang telah diselewengkan.
“Masyarakat ingin kasus ini diselesaikan tanpa tebang pilih. Kejagung harus memastikan semua pihak yang terlibat mendapat hukuman yang setimpal. Kepercayaan publik terhadap institusi hukum dipertaruhkan di sini,” tutup Bamsoet.(@2025)