Kejaksaan Agung kembali menajamkan penyidikan kasus kredit bermasalah PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. Selasa, 9 September 2025, lima orang saksi dipanggil untuk dimintai keterangan.
Saksi yang hadir meliputi pejabat aktif dan pensiunan bank daerah. Mereka antara lain RH dari BNI, HM dari Bank BJB, serta MU, MR, dan NK yang pernah menduduki posisi strategis di Bank BJB.
Pemeriksaan berlangsung di Gedung Bundar, Kejaksaan Agung, Jakarta. Tim Jaksa Penyidik dari Jampidsus memfokuskan pertanyaan pada proses pemberian kredit bernilai triliunan rupiah yang diduga menyalahi aturan perbankan.
Kasus ini menyoroti pemberian fasilitas kredit dari Bank BJB, Bank DKI, dan Bank Jateng kepada PT Sritex dan anak usahanya. Dugaan korupsi mencuat karena kredit cair meski perusahaan tercatat mengalami masalah likuiditas.
Salah satu tersangka, ISL, bersama sejumlah pihak lain, diduga kuat berperan dalam mengatur pencairan kredit. Penyidik kini menelusuri bagaimana sistem pengawasan internal perbankan gagal mencegah praktik penyimpangan tersebut.
Sementara itu, kehadiran saksi dari divisi audit internal dan manajemen risiko membuka babak baru penyidikan. Jaksa ingin memastikan apakah ada kelalaian struktural atau justru indikasi kongkalikong antara bank dan debitur.
Kasus ini menjadi alarm serius bagi tata kelola kredit di bank daerah. Jika terbukti, kerugian negara bisa membengkak dan kepercayaan publik terhadap BPD kian tergerus.
Dengan demikian, pemeriksaan saksi tidak hanya menyoal individu, tetapi juga menyasar akar persoalan tata kelola keuangan. Penyidikan Kejagung masih berlanjut untuk memperkuat alat bukti dan menyusun berkas perkara sebelum dilimpahkan ke pengadilan.
Editor: Lingga
© KARONESIA 2025
Link: https://karonesia.com/hukum/lima-saksi-digarap-kejagung-soal-kredit-bermasalah-sritex/

