Lumajang, KARONESIA – Gunung Semeru kembali mengalami erupsi, Sabtu (9/8/2025) pukul 09.33 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan kolom abu setinggi sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut. Warna abu bervariasi dari putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, terbawa angin ke arah barat daya.
Letusan tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 98 detik. Aktivitas ini menandakan peningkatan energi vulkanik yang berpotensi memicu ancaman lanjutan, seperti awan panas dan aliran lahar.
PVMBG mengingatkan masyarakat untuk mematuhi tiga rekomendasi utama:
- Tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 km dari puncak. Di luar jarak tersebut, tetap hindari area 500 meter dari tepi sungai karena potensi awan panas dan lahar bisa meluas hingga 13 km dari pusat erupsi.
- Menjauhi radius 3 km dari kawah atau puncak Semeru yang berisiko terkena lontaran batu pijar.
- Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar di sungai-sungai berhulu di puncak, termasuk Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, dan anak-anak sungainya.
Status siaga Gunung Semeru masih berlaku sejak erupsi besar Desember 2021. PVMBG menegaskan, disiplin mematuhi zona rawan erupsi adalah bagian penting dari mitigasi bencana gunung api. Masyarakat di wilayah rawan diimbau untuk tetap siaga, memantau informasi resmi, dan siap melakukan evakuasi jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
Kondisi cuaca di sekitar gunung yang berubah cepat dapat memperbesar risiko bencana susulan. Oleh karena itu, koordinasi antara warga, pemerintah daerah, dan tim relawan menjadi kunci untuk menjaga keselamatan bersama.
Editor: Lingga
Copyright © KARONESIA 2025