Bali Tetapkan Darurat Banjir Sepekan, Warga Dibantu BNPB & TNI-Polri

Bali, KARONESIA | Pemerintah Provinsi Bali menetapkan status tanggap darurat banjir selama satu pekan setelah sejumlah wilayah dilanda banjir, Rabu (10/9/2025). Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan keputusan ini diambil usai rapat koordinasi di Kerta Sabha, Rumah Dinas Gubernur Bali, Denpasar.

“Betul. Jadi Bapak Gubernur malam ini sudah keluarkan dan tanda tangan. Tadi diskusi, semula tanggap darurat bencana itu akan ditetapkan dua minggu. Tapi karena sifat bencananya ternyata tidak terlalu besar, maka akan diralat cukup menjadi satu minggu,” ujarnya.

Suharyanto menegaskan masyarakat tidak perlu panik dengan status ini karena hanya bersifat administrasi agar bantuan pemerintah pusat dapat segera disalurkan. Hingga kini, BNPB telah menyalurkan bantuan awal senilai lebih dari Rp5 miliar berupa sembako, selimut, matras, genset, dan pompa air.

Banjir berdampak pada ratusan pengungsi di Denpasar, Jembrana, Gianyar, dan Badung. Seluruh kebutuhan dasar mereka sudah ditangani, baik oleh pemerintah daerah maupun BNPB. “Tentu saja dari pemerintah pusat lewat BNPB juga sudah kita berikan bantuan baik kebutuhan dasar dari masyarakat terdampak,” jelas Suharyanto.

Pemerintah juga memastikan rumah warga yang rusak berat akibat banjir akan diganti, sedangkan yang rusak sedang hingga ringan akan mendapat bantuan perbaikan. “Artinya semua yang terjadi bencana ini kita akan lakukan semaksimal mungkin,” katanya.

Untuk percepatan penanganan pascabanjir, TNI-Polri mengerahkan empat Satuan Setingkat Kompi (SSK) dengan total 400–600 personel. Mereka bekerja bersama relawan membersihkan lingkungan, menyalurkan bantuan, hingga menyiapkan peralatan tambahan seperti pompa air dan genset sesuai permintaan Gubernur Bali.

Suharyanto menambahkan langkah cepat ini diharapkan dapat meminimalkan dampak lanjutan dan mempercepat pemulihan. “Intinya semua kebutuhan masyarakat terdampak akan kita lengkapi,” pungkasnya.

Editor: Lingga
© KARONESIA 2025