Gelar Sosialisasi IGA 2024, BSKDN Kemendagri Targetkan Himpun 30 Ribu Inovasi Daerah

KAROnesia.com, Jakarta – Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menargetkan dapat menghimpun 30 ribu inovasi daerah dalam pelaporan inovasi melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID) yang telah dibuka per 13 Juni 2024.

“2023 kita berhasil menghimpun 28.539 inovasi yang dilaporkan oleh 527 Pemda (Pemerintah Daerah), kami berharap 2024 jumlahnya akan menembus angka 30.000 inovasi dan diikuti oleh 546 Pemda baik provinsi, kabupaten maupun kota,” ungkap Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi Informasi, dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri BSKDN Aferi S. Fudail dalam laporannya pada kegiatan Sosialisasi Penilaian Inovasi Daerah serta Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2024 di Aula BSKDN, Kamis (13/6/2024).

Baca Juga :  Sosialisasi Danramil 07/Krs Bersama Tiga Pilar: Penguatan Linmas di Kecamatan Kresek

Tidak hanya menargetkan 30 ribu pelaporan inovasi, Aferi mengatakan pihaknya juga melakukan sejumlah penyempurnaan aplikasi pelaporan inovasi, hingga meningkatkan kualitas penilaian inovasi dengan memperluas keterlibatan kementerian dan lembaga (K/L) terkait.

“Kami berencana memperluas keterlibatan K/L yang relevan dengan kegiatan inovasi daerah dalam penilaian IGA seperti BNPP, Unsri, IPDN maupun Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP),” jelasnya.

Baca Juga :  Kodim 0501/JP Gelar Lattis Intelijen Tahun 2024

Sejalan dengan itu, Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo mengatakan, upaya-upaya penyempurnaan yang dilakukan pihaknya diharapkan dapat memacu daerah untuk menggali lebih dalam potensi-potensi yang dimiliki sehingga inovasi yang dilahirkan semakin beragam.

“Dengan mendayagunakan potensi daerah secara cermat, Pemda mampu menghadirkan terobosan-terobosan yang dapat meningkatkan ekosistem inovasi dan daya saing daerah,” jelas Yusharto.

Baca Juga :  Dandim 0505/Jakarta Timur, Berikan Arahan Latgiat Pendayagunaan Koramil Model

Yusharto mengatakan, dalam membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan dan berkesinambungan, daerah tidak bisa bekerja sendiri, tetapi perlu melibatkan banyak pihak untuk berkolaborasi. Kerja sama dengan banyak pihak ini dinilainya dapat meningkatkan tren pelaporan inovasi dari waktu ke waktu.

“Tren pelaporan inovasi daerah tiap tahun mengalami eskalasi yang tajam. Tren ini harus terus didukung dengan framework kerja sama multiple helix, sehingga daerah dapat terus terpacu memaksimalkan potensi yang dimiliki,” pungkasnya.(@2024/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *