Iklan Karonesia
Home » Berita » Membedah Titik Rawan di Operasi Zebra 2025: Arteri Ekonomi, Jalur Wisata, dan Risiko Kecelakaan

Membedah Titik Rawan di Operasi Zebra 2025: Arteri Ekonomi, Jalur Wisata, dan Risiko Kecelakaan

Tangerang Selatan,  KARONESIA.com | Polres Metro Tangerang Kota memulai Operasi Zebra Jaya 2025 dengan pendekatan yang lebih berbasis data dan pemetaan risiko kecelakaan. Operasi berlangsung selama 17–30 November 2025 dan menyasar empat wilayah utama: Tangerang Kota, Tangerang Selatan, Serang, dan Pandeglang.

Setiap wilayah memiliki karakter lalu lintas yang berbeda, sehingga polisi menerapkan strategi kontrol yang disesuaikan dengan tingkat kerawanannya.

Di Tangerang Kota dan Tangerang Selatan, fokus berada pada jalur arteri yang menjadi tulang punggung mobilitas harian.

Jalan Jenderal Sudirman, M.H. Thamrin, dan Daan Mogot di Tangerang Kota serta Jalan Raya Serpong, Pahlawan Seribu, Letnan Sutopo, hingga BSD Raya di Tangerang Selatan, masuk daftar prioritas.

Ruas-ruas ini dikenal padat dan menjadi simpul pergerakan logistik, pekerja, dan transportasi antarwilayah.

Polisi menempatkan teknologi sebagai ujung tombak penindakan dengan mengoptimalkan sistem tilang elektronik (ETLE).

Di titik-titik seperti Jalan Raya Serpong dan Daan Mogot, ETLE difokuskan pada pelanggaran marka dan lampu lalu lintas yang masih menjadi penyumbang signifikan kecelakaan perkotaan.

Pengawasan ketat juga diterapkan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, mencakup Perimeter Utara–Selatan, P1–P2, serta Terminal 1–3. Ruas ini memiliki lalu lintas 24 jam dengan profil pengemudi yang beragam, mulai dari pekerja bandara hingga pengemudi taksi dan logistik.

Sementara itu, di Serang dan Pandeglang, pendekatan operasi diarahkan ke jalur industri dan wisata. Jalan Raya Serang–Pandeglang, Jalan Raya Cikande–Asem, hingga jalur menuju Carita–Anyer menjadi sorotan.

Polisi mencatat risiko yang sering muncul di kawasan ini berasal dari kendaraan logistik yang kelebihan muatan dan wisatawan yang tidak disiplin berlalu lintas.

Di Pandeglang, titik-titik seperti perbatasan Serang–Pandeglang, Kadubanen–Cipacung, dan Labuan–Carita kerap menjadi lokasi pelanggaran yang memicu kecelakaan beruntun. Pemeriksaan kondisi kendaraan, terutama rem dan lampu utama, menjadi bagian dari pengawasan intensif di jalur wisata tersebut.

Operasi Zebra Jaya 2025 memprioritaskan delapan pelanggaran utama, mulai dari penggunaan ponsel saat berkendara hingga kendaraan tanpa perlengkapan standar. Meski penindakan manual dibatasi hingga 5 persen, polisi menegaskan kebijakan Zero Accident tetap menjadi tujuan utama.

Masyarakat diminta memastikan SIM dan STNK berlaku, memakai helm SNI atau sabuk pengaman, serta mematuhi batas kecepatan, khususnya di koridor yang sudah ditetapkan sebagai titik rawan.(*)

Bagikan artikel ini untuk menyebarkan informasi terpercaya dari karonesia.com.

Foto Editor

Editor: Lingga
© KARONESIA 2025

Artikel ini telah tayang di Karonesia.com dengan judul "Membedah Titik Rawan di Operasi Zebra 2025: Arteri Ekonomi, Jalur Wisata, dan Risiko Kecelakaan"
Link: https://karonesia.com/tni-polri/membedah-titik-rawan-di-operasi-zebra-2025-arteri-ekonomi-jalur-wisata-dan-risiko-kecelakaan/

Iklan ×