Depok, KARONESIA.COM | Video menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Mampang 1, Kota Depok, menjadi viral di media sosial karena menunjukkan siswa menerima menu sederhana berisi satu pangsit goreng, wortel, dan kentang rebus. Tayangan itu memicu kritik warganet soal kualitas gizi program pemerintah yang menelan anggaran besar.
Video berdurasi 23 detik itu pertama kali beredar di platform X (Twitter) pada awal pekan. Banyak pengguna menilai sajian tersebut tidak layak disebut “bergizi”. Namun pihak sekolah dan penyelenggara program menegaskan bahwa menu tersebut hanya satu contoh rotasi harian, bukan menu tunggal.
Kepala SDN Mampang 1, Iwan Setiawan, menjelaskan bahwa program MBG baru berjalan sekitar satu pekan dan menu berganti setiap hari. “Pangsit goreng itu bukan kosong, di dalamnya ada telur, daging, dan tahu. Hari itu karbohidratnya diganti kentang, bukan nasi,” ujarnya dikutip dari Detik.com, Selasa (8/10/2025).
Hal senada disampaikan Mustika, Kepala Satuan Pengelola Pangan Gizi (SPPG) Mampang 1, yang membenarkan penggunaan kentang sebagai substitusi karbohidrat. “Sebelumnya kami lihat banyak nasi terbuang, jadi diganti kentang untuk mengurangi food waste,” katanya seperti dilansir Detik.com.
Ahli gizi SPPG, Deni Rizky Iftitah, mengakui tampilan menu dalam video terlihat kurang menarik. Namun, ia menegaskan komposisi gizi telah disusun mengacu pada pedoman Kementerian Kesehatan. “Dalam pangsit terdapat protein dari telur dan ayam, serta ada karbohidrat, sayur, dan buah sesuai anjuran Isi Piringku,” ujar Deni dalam wawancara dengan Detik.com.
Lembaga pemantau gizi BGN (Badan Gizi Nasional) yang melakukan inspeksi ke dapur MBG Mampang 1 turut membenarkan hal tersebut. “Pangsit goreng itu berisi tahu, telur, dan ayam, bukan hanya kulit pangsit. Penggunaan kentang dilakukan untuk mengurangi sisa makanan,” kata anggota tim investigasi BGN, Raniah Salsabila, dalam siaran resmi bgn.go.id.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah menyatakan pemerintah daerah tengah menelusuri laporan dan meminta klarifikasi kepada pihak SPPG serta koordinator MBG. “Kami akan evaluasi pelaksanaan di lapangan agar sesuai panduan gizi,” katanya.
Kasus ini menunjukkan pentingnya komunikasi publik yang jernih dalam pelaksanaan program sosial. Di tengah niat baik pemerintah menekan angka stunting, penyajian visual yang kurang representatif bisa menimbulkan persepsi negatif di masyarakat.(*)

Editor: Lingga
© KARONESIA 2025
Link: https://karonesia.com/sosdikbud/menu-makan-gratis-sd-di-depok-viral-pemkot-lakukan-penelusuran/