Jakarta, KARONESIA.COM | Ribuan relawan Prabowo Subianto memadati Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (21/9/2025) kemarin. Dalam momen Apel Kebangsaan itu, Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo (GCP) H. Kurniawan menegaskan lima (5) poin penting sebagai arah perjuangan relawan untuk mengawal kepemimpinan Presiden hingga 2029.
Sejak pagi, lautan manusia beratribut putih sudah mengalir ke kawasan TMII. Mereka datang dari berbagai penjuru, membawa spanduk dan bendera sebagai simbol kesetiaan. Suasana yang awalnya riuh berubah hening ketika Ketua Umum GCP H. Kurniawan naik ke podium.
Di hadapan ribuan relawan, Kurniawan membuka orasi dengan menegaskan bahwa loyalitas adalah harga mati. “Jangan pernah khianati Prabowo. Kami tidak akan tinggal diam jika ada yang mengkhianati beliau,” ucapnya dengan lantang. Ucapan itu disambut gemuruh tepuk tangan, pekikan yel-yel, dan kibaran bendera.
Lima poin seruan kemudian ia sampaikan satu per satu. Pertama, relawan harus selalu hadir sebagai bukti kesetiaan. Kurniawan menilai kehadiran moral maupun fisik menjadi pengingat bahwa Presiden tidak berjalan sendirian.
Kedua, ia mendesak Prabowo berani mengambil langkah demi keselamatan bangsa, meski kebijakan tersebut tidak selalu populer. Ketiga, Kurniawan meminta Presiden tidak ragu mencopot pembantu yang dinilai tidak loyal. “Kami marah ketika ada yang diberi amanah lalu mengkhianati Prabowo,” tegasnya.
Poin keempat, ia mendorong Presiden lebih sering turun ke daerah. Baginya, menyerap aspirasi masyarakat secara langsung lebih jujur ketimbang mendengar laporan berjenjang. Kelima, Kurniawan mengimbau seluruh relawan merapatkan barisan bersama Presiden untuk membangun bangsa, tanpa tergoda kepentingan sesaat.
Di luar isi orasi, Apel Kebangsaan juga dipenuhi nuansa budaya. Panitia menampilkan pencak silat, debus, dan pertunjukan tradisional lain sebagai simbol persatuan. Di luar gedung, ribuan relawan yang tak kebagian tempat tetap bertahan sambil menyaksikan jalannya acara melalui layar lebar.
Seruan lima poin ini dianggap banyak peserta sebagai pedoman perjuangan baru. Seorang relawan asal Cirebon mengaku sengaja datang jauh-jauh untuk mendengar langsung pesan tersebut. “Kami ingin menunjukkan bahwa kami masih setia. Seruan lima poin ini akan kami pegang sebagai amanah,” tuturnya.
Apel kebangsaan yang berlangsung meriah itu sekaligus menjadi konsolidasi politik di tengah dinamika nasional. Di saat kritik dan tantangan kian mengemuka, relawan mencoba tampil sebagai benteng moral yang menjaga arah kepemimpinan tetap berpihak pada rakyat.
Dengan lima seruan yang menggema di TMII, relawan menegaskan posisi mereka bukan sekadar pendukung, melainkan pengawal setia hingga 2029. Seruan itu menjadi pesan politik sekaligus janji kesetiaan yang diharapkan mampu memperkuat langkah Presiden Prabowo menghadapi tantangan besar bangsa ke depan. (*)

Editor: Lingga
© KARONESIA 2025
Link: https://karonesia.com/nasional/ketum-gcp-gaungkan-5-seruan-setia-di-apel-kebangsaan/