Jakarta, KARONESIA | Delapan dekade perjalanan Kejaksaan menandai tonggak penting bagi penegakan hukum Indonesia. Institusi ini tidak hanya berdiri sebagai aparat teknis negara, melainkan juga penjaga Republik yang memikul amanah konstitusional: menegakkan hukum, melindungi kepentingan bangsa, dan memastikan rasa keadilan rakyat.
Dalam usia ke-80, Kejaksaan dihadapkan pada ujian yang kian kompleks. Godaan intervensi politik, kritik publik, hingga tantangan kejahatan transnasional menuntut integritas sekaligus keberanian menolak kompromi. Di sisi lain, kepercayaan masyarakat terhadap Kejaksaan masih terjaga, terutama setelah berbagai langkah penindakan kasus korupsi yang memperlihatkan keberpihakan terhadap kepentingan bangsa.
Refleksi perjalanan panjang ini menunjukkan perubahan mendasar. Dari masa konsolidasi pascakemerdekaan, transisi politik yang penuh dinamika, hingga era reformasi yang menuntut transparansi dan akuntabilitas, Kejaksaan terus menyesuaikan diri dengan arus zaman. Kini, tema besar “Transformasi Kejaksaan menuju Indonesia Maju” tidak lagi sekadar jargon seremonial, melainkan keharusan.

Transformasi tersebut menyentuh tiga dimensi utama. Pertama, modernisasi digital yang menuntut sistem manajemen perkara berbasis teknologi. Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia agar jaksa tidak hanya piawai menangani hukum pidana klasik, tetapi juga mampu membaca pola kejahatan siber, pencucian uang, hingga korupsi lintas negara. Ketiga, perubahan paradigma penegakan hukum yang lebih humanis melalui pendekatan keadilan restoratif.
Tantangan menjaga republik pun kian berat. Ancaman korupsi masih membayangi, sementara infiltrasi kepentingan global dapat melemahkan kedaulatan hukum nasional. Lebih dari itu, pragmatisme politik dan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi publik menjadi alarm serius. Dalam kondisi demikian, Kejaksaan dituntut hadir sebagai benteng keadilan, sekaligus pengawal kebijakan pembangunan agar tidak diselewengkan.
Delapan puluh tahun bukan sekadar hitungan waktu, melainkan momentum refleksi. Tanpa komitmen kuat pada integritas dan transformasi, legitimasi Kejaksaan bisa terkikis. Sebaliknya, jika konsistensi terus dijaga, Kejaksaan dapat menjadi pilar kokoh yang menulis babak baru sejarah bangsa: Indonesia yang adil, maju, dan bermartabat.

Editor: Lingga
© KARONESIA 2025
Link: https://karonesia.com/gerai-hukum/80-tahun-kejaksaan-integritas-transformasi-dan-ujian-menjaga-republik/