Tigaraksa (KARONESIA) – Serka Supatmo, Babinsa Desa Cisoka Koramil 13/Cisoka, melakukan komunikasi sosial (komsos) bersama Kepala Pengelola Pasar Cisoka Ikbal dan para pedagang guna memantau pergerakan harga kebutuhan pokok di Pasar Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Sabtu (19/7/2025). Kegiatan ini bertujuan memperbarui data lapangan dan mendukung upaya stabilisasi pasokan serta harga bahan pangan strategis di tingkat ritel tradisional.
Babinsa mencatat harga beras berada pada kisaran Rp14.000 per kilogram untuk jenis premium, sementara beras medium tercatat Rp13.000–Rp12.800 per kilogram. Varian beras program SPHP belum tersedia dalam pencatatan hari itu. Harga kedelai lokal berada di Rp14.000 per kilogram, menjadi acuan penting bagi pelaku tempe dan tahu rumahan.
Untuk komoditas hortikultura, cabai rawit merah tercatat Rp60.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp40.000, dan cabai merah keriting berada di rentang Rp30.000–Rp35.000. Bawang merah dijual Rp45.000–Rp50.000 per kilogram, sedangkan bawang putih kating Rp50.000 dan bawang putih bonggol Rp32.000. Babinsa menilai komoditas cabai dan bawang tetap perlu pemantauan intensif karena sensitif terhadap perubahan pasokan dan cuaca.
Gula pasir curah terlapor Rp18.000 per kilogram dan gula pasir kemasan Rp19.000. Minyak goreng kemasan premium berada di Rp19.000 per liter, “minyak kita” Rp15.700, dan minyak curah Rp17.000. Tepung terigu curah tercatat Rp10.000 per kilogram dan tepung kemasan merek segitiga biru Rp11.000.
Protein hewani ritel menampilkan harga daging ayam karkas Rp35.000 per kilogram, telur ayam ras Rp28.000 per kilogram, serta daging sapi paha belakang Rp130.000 dan paha depan Rp120.000 per kilogram. Teri Medan berada di Rp130.000, sementara ikan tongkol dan bandeng masing-masing Rp28.000, dan ikan kembung Rp35.000 per kilogram. Tempe per kilogram Rp10.000 dan tahu Rp8.000.
Sayuran dan buah mencakup tomat Rp18.000–Rp20.000 per kilogram, kentang sedang Rp15.000–Rp17.000, sawi hijau Rp10.000, ketimun Rp10.000, kacang panjang Rp16.000, ketela pohon Rp7.000, serta jeruk lokal Rp12.000. Garam halus tercatat Rp2.500 dan garam beryodium Rp2.500–Rp3.000. Beberapa item bernilai “0” dalam rekap menandakan belum ada transaksi atau data belum masuk pada saat pendataan.
Serka Supatmo menegaskan pemantauan harga rutin membantu deteksi dini potensi lonjakan serta memberi masukan ke pemerintah daerah terkait ketersediaan pasokan. Ia menilai keterbukaan pedagang dalam memberi data mendukung langkah preventif menjaga daya beli masyarakat.
Babinsa juga mendorong pedagang menjaga kualitas dan transparansi timbangan agar kepercayaan konsumen tetap tinggi.
Harapannya, sinergi Babinsa, pengelola pasar, dan pedagang memperkuat ketahanan pangan lokal, menjaga arus distribusi tetap lancar, dan menekan gejolak harga jelang periode konsumsi tinggi berikutnya. Data lapangan ini akan menjadi dasar koordinasi lanjutan di tingkat koramil dan pemerintah daerah untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.
Editor: Lingga
Copyright © KARONESIA 2025
