Ketulusan Warga untuk Satgas TMMD: Setetes Air, Sejuta Makna

“Setiap tetes keringat mereka adalah perjuangan, dan setiap uluran tangan warga adalah penghormatan.”

20250305_122200

Tigaraksa (KARONESIA.COM) – Di tengah terik matahari yang membakar, suara dari truck molen bercampur dengan dentingan cangkul yang bertemu dengan adukan semen dan batu kerikil. Inilah yang terlihat di Kp Namprak, Desa Bantar Panjang yang menjadi lokasi kegiatan TMMD Ke 123 Kodim 0510/Tigaraksa Desa yang jauh dari hiruk-pikuk kota, pemandangan luar biasa tergambar jelas. Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan warga bergotong royong dalam satu tujuan mulia untuk membangun akses jalan yang lebih baik bagi kehidupan warga desa tersebut.

Dedikasi Tanpa Pamrih
Sejak pagi buta, anggota Satgas TMMD sudah bersiap dengan perlengkapan mereka. Keringat mengalir deras di wajah mereka, namun semangat tak sedikit pun pudar. Mereka bekerja bahu-membahu, memastikan jalan desa yang sedang dicor dapat bertahan lama dan menjadi akses yang lebih layak bagi warga sekitar.

Pekerjaan ini bukan sekadar tugas rutin. Bagi mereka, setiap tetes keringat adalah bentuk pengabdian kepada rakyat. Mereka menyadari bahwa jalan yang sedang mereka bangun ini bukan hanya sekadar infrastruktur, tetapi juga jembatan bagi kemajuan desa.

Namun, tak hanya Satgas TMMD yang bekerja keras. Warga desa, yang merasakan dampak langsung dari pembangunan ini, turut serta memberikan dukungan dengan cara mereka sendiri. Tanpa diminta, mereka ikut turun tangan, menunjukkan betapa besarnya rasa terima kasih mereka atas perjuangan Satgas.

Ketulusan Warga dalam Aksi Nyata
Saat matahari semakin tinggi, panasnya semakin menyengat. Debu beterbangan, bercampur dengan butiran keringat yang jatuh dari dahi para prajurit. Lalu, di tengah riuhnya kerja keras itu, muncul warga desa yang membawa teko plastik dan ember berisi air. Mereka datang dengan senyum hangat, menyodorkan air minum kepada para prajurit yang tengah kehausan.

Gambar: Kepedulian dan perhatian tulus warga kepada satgas TMMD Kodim 0510/Tigaraksa

“Pak, silakan diminum dulu. Biar semangat terus,” ujar seorang ibu sambil menyerahkan teko plastik berisi air putih.

Baca Juga :  TMMD Reguler ke-120: Sinergi TNI dan Masyarakat Bangun Desa Timbang

Prajurit yang menerima minuman itu tampak terharu. Baginya, perhatian kecil seperti ini lebih dari sekadar pelepas dahaga. Ini adalah bentuk penghargaan yang begitu mendalam. Ia meneguk air dengan penuh rasa syukur, merasakan bagaimana kepedulian warga menjadi kekuatan tambahan dalam menjalankan tugasnya.

Tak hanya itu, beberapa warga juga menyediakan air dalam ember untuk membantu para prajurit membersihkan wajah mereka yang terkena cipratan adukan semen. Seorang pria dengan sigap mengangkat ember berisi air jernih dan meletakkannya di dekat para prajurit yang tengah bekerja.

“Bapak-bapak bisa cuci muka di sini, biar adem sedikit,” katanya sambil tersenyum.

Beberapa prajurit pun segera membasuh wajah mereka, menghilangkan jejak semen yang mengering di pipi dan dahi. Kesegaran seketika terasa, bukan hanya dari air yang membasuh wajah mereka, tetapi juga dari ketulusan warga yang begitu peduli.

Makna Kebersamaan yang Tak Ternilai
Pemandangan ini menjadi bukti bahwa kemanunggalan antara TNI dan rakyat bukan sekadar slogan, tetapi nyata dalam tindakan. Warga tidak hanya menunggu hasil kerja Satgas, tetapi juga berperan aktif dengan caranya sendiri.

Gambar: Satgas TMMD selalu memperhatikan presisi bagesting agar tidak berubah setelah pengecoran

Kebersamaan ini menggambarkan semangat gotong royong yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Tidak ada sekat antara prajurit dan warga desa. Mereka bekerja bersama, saling membantu, dan saling menjaga. Inilah yang membuat program TMMD tidak hanya sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga memperkuat ikatan sosial yang semakin erat.

Seorang warga desa, Pak Sarman, menceritakan betapa jalan ini telah lama dinantikan oleh masyarakat. Selama bertahun-tahun, mereka harus berjalan melewati jalan berbatu yang licin saat hujan dan berdebu saat kemarau. Kini, dengan adanya pengecoran jalan ini, kehidupan mereka akan jauh lebih mudah.

Baca Juga :  Danramil 06/Cibodas Lantik Ketua Baru Mitra Jaya

“Kami sangat bersyukur. Bapak-bapak tentara ini sudah bekerja keras, jadi kami juga ingin membantu sebisa mungkin. Walaupun hanya dengan memberikan air minum atau sekadar ember air, ini cara kami menunjukkan rasa terima kasih,” ujar Pak Sarman.

Senyum di Balik Lelah
Meski lelah, tak satu pun prajurit yang mengeluh. Justru, mereka tersenyum lebar melihat antusiasme warga desa yang begitu mendukung pekerjaan mereka. Salah satu anggota Satgas, Serda Budi, mengungkapkan rasa harunya terhadap perhatian yang diberikan oleh warga desa.

Gambar: Berikan yang terbaik untuk negeri, Satgas TMMD Kodim 0510/Tigaraksa lakukan pengecoran sesuai ukuran yang ditentukan.

“Kami datang ke sini untuk membantu warga, tapi justru kami yang banyak dibantu. Ini yang membuat kami semakin semangat,” kata Prada Swingli salah satu satgas TMMD, Rabu (05/03/2025).

Ia menambahkan bahwa perhatian seperti ini memberikan energi tambahan bagi seluruh Satgas TMMD. Mereka merasa dihargai dan diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat, sehingga pekerjaan yang berat pun terasa lebih ringan.

Jalan yang Menghubungkan Hati
Pembangunan jalan ini bukan sekadar membangun akses transportasi, tetapi juga membangun hubungan emosional yang kuat antara prajurit dan warga. Setiap cangkul yang diayunkan, setiap ember air yang diberikan, dan setiap senyuman yang terukir adalah bagian dari kisah kebersamaan yang akan terus dikenang.

Di akhir hari, ketika matahari mulai condong ke barat, para prajurit dan warga berkumpul bersama. Mereka duduk di pinggiran jalan yang baru saja dicor, menikmati teh hangat dan singkong rebus yang disajikan oleh warga. Canda dan tawa pun mengalir, menandakan bahwa meski pekerjaan belum selesai, hati mereka telah menyatu dalam kebersamaan yang luar biasa.

Baca Juga :  Tim Wasev: Apresiasi dan Bangga Atas Kinerja Satgas TMMD Kodim 0510/Tigaraksa

“Jalan ini nanti bukan hanya buat kami, tapi juga buat anak-cucu kami nanti,” ujar seorang warga dengan penuh harap.

Dan di sanalah, di bawah langit senja yang mulai meredup, terbentuklah satu pemahaman bahwa pembangunan sejati bukan hanya tentang beton dan aspal, tetapi juga tentang kebersamaan, gotong royong, dan rasa saling peduli yang terus hidup dalam sanubari.

“Pembangunan fisik bisa selesai dalam hitungan hari, tetapi kebersamaan yang terjalin antara Satgas TMMD dan warga desa akan terus hidup dalam kenangan. Jalan yang mereka bangun bukan sekadar akses transportasi, tetapi juga simbol dari persatuan dan kepedulian yang tidak akan lekang oleh waktu.” kata Lettu Inf Hasrul Pasaribu, Danki TMMD.

Ditambahkannya, TMMD Ke 123 Kodim 0510/Tigaraksa, di Kp Namprak, Desa Bantar Panjang, telah membuktikan bahwa kehadiran mereka bukan sekadar sebagai pembangun infrastruktur, tetapi juga sebagai penyemai kebersamaan dan penguat hubungan antara TNI dan rakyat.

Warga desa, dengan segala ketulusannya, telah menunjukkan bahwa kepedulian tidak mengenal batas. Mereka tidak memiliki seragam loreng, tetapi jiwa patriotisme mereka terpancar dalam setiap teguk air yang diberikan dan setiap ember yang mereka angkat untuk membantu para prajurit. (@2025)

error: Content is protected !!