Kisah Haru Sertu Rahmat Sugiarto, Berikan Alat Bantu Dengar untuk Mitra Koramil

“Kami di Koramil percaya bahwa kedekatan dengan masyarakat harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sekadar kata-kata.” – Sertu Rahmat Sugiarto

Karonesia.com_20250307_174409_0000

Tangerang Selatan (KARONESIA.COM) – Siang itu, halaman Koramil 05/Ciputat, Jumat (07/03/2025), terasa lebih hangat dari biasanya. Bukan hanya karena terik matahari, tetapi juga karena momen penuh makna antara Babinsa Koramil 05/Ciputat, Sertu Rahmat Sugiarto, dan Bapak Lili Suhari, seorang mitra Koramil yang selama ini setia mendampingi tugas Babinsa di lapangan.

Bapak Lili, 61 tahun, telah lama menghadapi kesunyian akibat gangguan pendengaran yang semakin parah. Percakapan dengan keluarga menjadi sulit, interaksi dengan teman-temannya terasa seperti gumaman tak jelas. Ia sering mengangguk atau tersenyum tanpa benar-benar memahami apa yang dikatakan orang lain.

“Kadang saya merasa terasing. Saya ada di tengah orang-orang, tapi tidak benar-benar bisa ikut dalam obrolan mereka,” ungkap Bapak Lili dalam sebuah percakapan.

Keadaan ini membuatnya semakin menarik diri dari lingkungan sekitar. Padahal, ia dikenal sebagai sosok aktif yang selalu terlibat dalam berbagai kegiatan bersama Koramil. Melihat kondisi itu, Babinsa Koramil 05/Ciputat berinisiatif melakukan sesuatu.

Sertu Rahmat Sugiarto mendekati Bapak Lili dengan sebuah kotak kecil di tangannya. Di dalamnya, terdapat sebuah alat bantu dengar, benda sederhana yang membawa perubahan besar dalam hidup seorang pria yang hampir kehilangan hubungan dengan dunia sekitarnya.

Gambar: Sertu Rahmat membantu memasangkan alat itu di telinganya Bapak Lili.

“Pak Lili, ini ada sesuatu untuk Bapak,” kata Sertu Rahmat sambil menyerahkan alat tersebut dengan penuh ketulusan.

Baca Juga :  Penangkapan Besar Narkoba di Tangerang Selatan: 15 Tersangka, 642 Kg Ganja

Bapak Lili menerima alat itu dengan mata berbinar, seolah tak percaya. Tangannya menggenggam erat benda kecil itu sebelum akhirnya bertanya dengan suara pelan, “Alat bantu dengar?”

Sertu Rahmat mengangguk. “Kami di Koramil tahu Bapak mengalami kesulitan mendengar. Sebagai mitra yang selalu mendukung tugas kami, sudah sepatutnya kami juga peduli dengan kondisi Bapak.”

Suasana sempat hening. Mata Bapak Lili mulai berkaca-kaca. “Pak Babinsa… saya benar-benar tidak menyangka. Terima kasih banyak. Saya sering kesulitan berkomunikasi, merasa terasing. Tapi saya tidak pernah berpikir akan ada yang peduli seperti ini,” katanya dengan suara bergetar.

Tanpa banyak kata, Sertu Rahmat membantu memasangkan alat itu di telinganya. Butuh beberapa detik bagi Bapak Lili untuk menyesuaikan diri. Namun, saat suara-suara mulai masuk lebih jelas, ekspresinya berubah drastis.

“Saya bisa dengar! Suara Bapak… lebih jelas sekarang!” katanya dengan penuh haru.

Baca Juga :  Cegah Hoaks: ​Babinsa Komsos soal Gas, Warga Diminta Tenang

Tak jauh dari mereka, seorang anggota Koramil yang mengenal baik Bapak Lili berseru dari kejauhan. “Pak Lili, bisa dengar saya sekarang?”

Bapak Lili menoleh cepat. Senyumnya lebar. “Jelas sekali! Saya bisa dengar semuanya!” jawabnya dengan mata berbinar.

Sejumlah anggota Koramil yang menyaksikan momen itu ikut tersenyum. Bahkan ada yang bertepuk tangan kecil, merasakan kebahagiaan yang terpancar dari wajah Bapak Lili. Seorang anggota Koramil lain menepuk bahu Sertu Rahmat. “Luar biasa, Pak. Ini bukan hanya alat bantu dengar, ini mengembalikan semangat hidup.”

Di sisi lain, Danramil 05/Ciputat, Mayor Inf Tarsan,  yang menyaksikan kejadian itu mengangguk penuh bangga. Menurutnya, kepedulian terhadap masyarakat bukan sekadar tugas, tetapi bagian dari identitas seorang prajurit.

“Inisiatif seperti ini sangat luar biasa. Saya selalu tekankan kepada anggota, bahwa menjadi prajurit bukan hanya soal menjaga keamanan. Kita harus hadir dalam kehidupan masyarakat, memberikan solusi, dan menjadi bagian dari mereka,” ujarnya.

Bagi TNI, kepedulian terhadap masyarakat bukanlah hal baru. Babinsa sering turun langsung ke lapangan, membantu warga dengan berbagai cara, mulai dari memberikan bantuan medis, mendukung program kesejahteraan, hingga sekadar memastikan setiap warga mendapat perhatian yang layak.

Baca Juga :  Danrem 052/Wkr Hadiri Peresmian Sapras Sekolah SMKN 13 Kab. Tangerang

Kisah Bapak Lili hanyalah satu dari sekian banyak bukti bahwa TNI hadir bukan hanya di medan perang, tetapi juga di tengah kehidupan sosial masyarakat.

Siang itu, tak ada seremoni besar, tak ada publikasi luas. Yang ada hanyalah sebuah bukti nyata bahwa kepedulian masih hidup di antara kita. Bapak Lili, yang sebelumnya hidup dalam keheningan, kini kembali merasakan kehidupan dengan lebih utuh.

Tindakan kecil, dampak besar. Sebuah alat bantu dengar mungkin bukan hal mewah, tetapi bagi seseorang yang telah lama kehilangan suara dunia, ini adalah anugerah yang tak ternilai. (@2025)

error: Content is protected !!