Jakarta (KARONESIA.COM) – Manchester United kembali menelan kekalahan pahit di Old Trafford setelah takluk 1-3 dari Brighton & Hove Albion pada Minggu (20/1/2025). Hasil ini tidak lagi mengejutkan mengingat performa buruk yang terus berlanjut di bawah asuhan manajer Ruben Amorim.
Seperti dikutip dari ESPN, Brighton, yang sebelumnya hanya menang sekali dari sembilan pertandingan liga terakhir, tampil percaya diri dan mendominasi jalannya laga, membuat United semakin terpuruk. Tiga gol Brighton dicetak melalui permainan efektif dan memanfaatkan kelemahan pertahanan tuan rumah.
Kesalahan kiper André Onana yang gagal menangkap bola dengan sempurna memberikan gol ketiga kepada Brighton, meringkas kehancuran United di sore itu. “Kami harus menerima kenyataan ini. Semua orang di sini tampil di bawah standar. Ini tidak bisa diterima, terutama untuk klub sebesar Manchester United,” ujar Amorim pasca pertandingan, seperti dikutip dari ESPN.
Yang lebih mencengangkan, Brighton tidak perlu bermain spektakuler untuk menang. Dengan hanya tiga tembakan tepat sasaran, mereka berhasil mencetak tiga gol, menunjukkan betapa lemahnya lini belakang United. Sementara itu, United hanya mampu mencatatkan satu tembakan tepat sasaran, yaitu penalti Bruno Fernandes di babak pertama.
Kekalahan ini menambah panjang daftar rekor buruk yang dicatat Amorim sejak mengambil alih kursi manajer pada November lalu. Dari 15 pertandingan pertamanya, ia telah menelan tujuh kekalahan, menjadikannya salah satu manajer dengan awal terburuk dalam sejarah klub.
United kini berada di posisi ke-13 klasemen Liga Premier, hanya terpaut 10 poin dari zona degradasi. Dengan lima laga berikutnya melawan tim-tim papan bawah seperti Fulham, Crystal Palace, dan Everton, tekanan semakin besar bagi Amorim untuk membalikkan keadaan.
“Kami sedang memecahkan semua rekor buruk. Lawan lebih baik dari kami dalam banyak hal. Ini momen sulit, dan kami harus mengakuinya,” tambah Amorim, sebagaimana diberitakan oleh ESPN.
Dalam sejarah panjang Manchester United, situasi ini mungkin menjadi salah satu yang terburuk. Dengan performa seperti ini, harapan untuk bangkit terlihat semakin jauh, dan fokus tim tampaknya hanya tertuju pada upaya bertahan di liga. (@2025)