JAKARTA, Karonesia.com – Enam bulan setelah Jerman mengalahkan Prancis dalam adu penalti untuk menjadi juara Eropa, mereka mengulangi prestasi tersebut dalam ajang yang lebih besar untuk memenangkan Piala Dunia FIFA U-17 perdana negara.
Pelatih Christian Richard Wück menyatakan timnya telah “mengabadikan diri mereka sendiri” setelah kemenangan adu penalti Surakarta yang dramatic. Ia kemudian menjelaskan faktor kunci di balik keberhasilan luar biasa mereka pada 2023.
“Kami memiliki pemain yang memiliki bakat luar biasa dan memiliki mental yang kuat, serta kombinasi ini membuat segalanya mungkin,” ujarnya seperti dikutip dari fifa.com, Sabtu (03/12/2023).
Dikatakannya, sikap mereka yang membuat saya paling bangga. Saya sangat berterima kasih bahwa saya bisa melatih kelompok ini.
“Jerman, yang menjadi negara pertama yang memenangkan Kejuaraan Eropa U-17 UEFA dan Piala Dunia U-17 dalam satu tahun yang sama, terpaksa berjuang keras dalam final Indonesia 2023 yang dramatis.” ucap Wuck.
Wuck menambahkan, jika Anda ingin mengenal karakter tim ini, maka itu terlihat dalam pertandingan ini. Berjuang melawan peluang yang demikian besar, tertinggal dalam adu penalti, tetapi selalu percaya pada diri sendiri, itu luar biasa.
“Secara pribadi, saya telah meraih semua yang saya idam-idamkan, menjadi juara dunia. Anak-anak ini mempercayai saya, dan saya sangat berterima kasih atas itu. Sulit dikatakan bagaimana perasaan saya. Ini adalah perasaan kebahagiaan yang luar biasa.” ungkapnya.
Tim Wuck memimpin 2-1 di pertengahan babak kedua ketika kartu merah untuk gelandang Winners Osawe mengubah situasi permainan. Prancis menyamakan kedudukan, tetapi Jerman bertahan untuk memaksa adu penalti, di mana mereka ketinggalan ketika upaya Eric da Silva Moreira digagalkan.
Namun, penjaga gawang Konstantin Heide menjadi pahlawan, menyelamatkan dua penalti, seperti yang dilakukannya di semifinal melawan Argentina. Lalu, Almugera Kabar berhasil mencetak penalti kemenangan untuk memicu adegan perayaan yang liar.
“Saya pikir kami menunjukkan bahwa kami adalah tim terbaik di dunia,” kata Heide, yang menjadi Pemain Terbaik Final.
“Setelah EURO, kami merasa hebat, tetapi tujuan kami adalah untuk memenangkan Piala Dunia juga. EURO hanya awal dari perjalanan. Ketika saya mengangkat trofi Piala Dunia itu, Saya belum pernah merasa begitu baik sebelumnya. Ini merupakan momen terbaik dalam hidup saya.” jelasnya.
“Di seluruh turnamen kami menunjukkan mentalitas kami. Kami bermain cukup lama di final dengan 10 pemain tetapi kami terus berjuang. Kami memiliki semangat tim yang luar biasa.” tambahnya.
“Saya tahu tim saya akan melakukannya untuk saya,” kata Da Silva Moreira. “Semua orang mengatakan padaku, Tidak masalah, kami punya ini. Saya belum pernah melihat sesuatu seperti ini. Ini adalah suatu keindahan.”ungkap Da Silva Moreira.
“Saya tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaanku. Menjadi juara Eropa dan juara dunia dalam satu tahun, sungguh luar biasa. Sekarang kami kembali ke Jerman dengan trofi lain. Saya sangat senang kami telah membuat negara kami bangga.”ungkapnya.
Kebersamaan Jerman ditunjukkan ketika konferensi pers Wuck pasca-pertandingan diinterupsi oleh tim jubelnya yang menyerbu pelatih mereka dan menampilkan sebuah lagu tim yang spontan. Persatuan mereka juga terlihat ketika penalti Da Silva Moreira gagal diawal adu penalti, rekan setimnya bergegas keluar untuk mendukungnya saat ia menuju ke lingkaran tengah. (#)