Pentingnya Edukasi Toleransi, Komsos Korem 052/Wkr Dengan Komponen Masyarakat

Pentingnya Edukasi Toleransi, Komsos Korem 052/Wkr Dengan Komponen Masyarakat.(foto)

KAROnesia.com, Tangerang  – Pembinaan Teritorial untuk terciptanya pemahaman dan partisipasi Komponen Masyarakat, Korem 052/Wijayakrama menggelar Komunikasi Sosial dalam upaya memberikan edukasi pentingnya toleransi beragama di wilayahnya, yang dilaksanakan di Aula Sudirman Makorem Jl Beulevard Diponegoro no 108 Bencongan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang.Senin (24/6/2024)

Kegiatan ini dipimpin Kasiter Kasrem Kolonel Arh Harry Purnomo dimulai pukul 09.00.wib dan diikuti 60 orang dari unsur tokoh lintas agama dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang berada di wilayah jajaran Korem 052/Wkr meliputi Kodim 0502/Jakarta Utara, Kodim 0503/Jakarta Barat, Kodim 0506/Tangerang dan Kodim 0510/Tigaraksa.

Dalam kegiatan itu, Kasiter membacakan sambutan Danrem 052/Wkr yang menyampaikan bahwa, tujuan pertemuan ini, adalah untuk memelihara dan meningkatkan hubungan antara Prajurit Korem 052/Wkr dengan Komponen Masyarakat sehingga terjadi keeratan hubungan harmonis. Selain itu, untuk memberikan pemahaman, menggugah dan mengajak Komponen Masyarakat dalam rangka berpartisipasi dalam pertahanan negara, mengatasi kesulitan rakyat dan mendukung tugas pokok Korem 052/Wkr.”katanya.

Baca Juga :  Pembangunan Sumur Bor TMMD 122 di Bekasi: Solusi Air Bersih untuk Warga

Dijelaskan bahwa, Indonesia adalah negara majemuk, didalamnya terdiri dari keanekaragaman seperti, suku, agama, bahasa, etnis, dan budaya serta lainnya sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Di satu sisi, ini adalah modal yang sangat kuat untuk membangun bangsa yang lebih kokoh dan mandiri. Akan tetapi di sisi lain, ini bisa menjadi ancaman bagi keutuhan bangsa bila tidak terakomodir semuanya.

Komsos untuk memelihara dan meningkatkan hubungan antara Prajurit Korem 052/Wkr dengan Komponen Masyarakat.(foto)

“Sebagai contoh, konflik yang ditimbulkan oleh SARA  ( Suku, Ras dan Antar Golongan) adalah salah satu bentuk ancaman bagi keutuhan NKRI.”terangnya.

“Setiap orang berhak atas kebebasan beragama atau kepercayaan sehingga tidak seorangpun boleh dipaksa untuk menganut dan memeluk agama atau kepercayaannya sendiri. Kebebasan beragama itu dijamin oleh negara lewat Konstitusi. Di Indonesia itu sendiri kebebasan beragama diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berisikan tentang Hak kebebasan dalam beragama,” jelasnya.

Baca Juga :  Dandim 0506/Tgr Pimpin Upacara Bendera Bulanan: Tekankan Netralitas dan Persiapan HUT TNI ke-79

Ditambahkannya bahwa, ini juga diatur dalam Sila Pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bermakna kewajiban setiap manusia di Indonesia menghormati agama dan kepercayaan orang lain, karena merupakan hak setiap orang untuk memilih, memeluk, dan mengamalkan ajaran-ajaran agamanya secara bebas tanpa mengalami gangguan dan juga tanpa mengganggu pihak lain.

“Maka dari itu, perlu adanya pemahaman akan pentingnya nilai toleransi dalam menghadapi keberagaman dan perbedaan tersebut.” Ujarnya.

Namun, kebebasan beragama di Indonesia belum sepenuhnya tuntas karena regulasi HAM yang sifatnya universal belum ada perbaikan konsepsi dan sistem internasional yang melekat pada regulasi tersebut. Masih terdapat ambiguitas konsepsi dan muatan didalamnya. “Jadi kita sebagai tokoh masyarakat dan tokoh agama harus memberikan hak kebebasan beragama di tengah maraknya kekerasan yang mengatasnamakan agama dengan mengedukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan Toleransi.” ucapnya.

Baca Juga :  Samapta Periodik Kodim 0505/JT Tingkatkan Stamina Prajurit

Selanjutnya, dikesempatan yang baik ini, saya ingin mengajak kepada seluruh komponen masyarakat yang hadir disini agar mendukung tugas pokok Korem 052/Wkr, khususnya dalam pelaksanaan pembinaan Teritorial demi terciptanya pemahaman dan partisipasi Komponen Masyarakat dalam upaya memberikan edukasi mengenai pentingnya toleransi beragama.

“Itulah beberapa hal pokok yang perlu saya sampaikan pada acara silaturahmi dengan para tomas, toga, toda dan todat kali ini. Semoga hikmah dari pertemuan ini bermanfaat bagi kita semua guna   menghadapi tantangan tugas di masa depan. Kita harus bersatu padu membentuk suatu harmoni dalam  membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kokoh dan kuat di bawah naungan Pancasila yang kita junjung tinggi.”tutupnya diakhir sambutan.  (@lingga/2024)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *